Bisnis  

Raup Laba Bersih 2023 USD19,6 Juta, TPMA Bagikan Deviden Rp196,67 Miliar

JAKARTA – Di sedang ketidakpastian perekonomian global, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) pada 2023 berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar USD19,6juta atau setara Rp319,4 miliar (kurs jisdor Rp16.222 per dolar AS). Manfaat itu meningkat 37% dibandingkan dengan 2022 yang mana mencapai USD14,2 jt atau Rp231,8 miliar.

Laba bersih TPMA didorong kenaikan pendapatan bersih sebesar 6,02% pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya, dari USD62,8 (Rp1,018 triliun) bermetamorfosis menjadi USD66,58% (1,080 triliun).

“Pencapaian yang dimaksud merupakan hasil dari peningkatan jumlah pengangkutan pada tahun 2023,” kata Direktur TPMA Rudi Sutiono pada paparan umum pada Jakarta, hari terakhir pekan (26/4/2024).

Baca Juga: Tertolong Dividen BUMN, PNBP Capai Rp156,7 Ribu Miliar per Maret 2024

Rudi mengungkapkan, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) juga Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dimaksud diselenggarakan, Hari Jumat (26/4/2024), Perseroan memutuskan membagikan dividen tunai sebesar Rp75 per lembar saham atau sebesar Rp196,67 miliar. Angka deviden yang digunakan dibagikan kurang lebih lanjut 63% dari laba bersih 2023.

Pembagian dividen terdiri dari dua bagian, yakni sebesar Rp30 per lembar saham yang sudah pernah dibagikan sebagai dividen sementara pada 5 Desember 2023, dan juga sisanya sebesar Rp45 per lembar saham akan dibagikan sebagai dividen final sesuai dengan jadwal dan juga ketentuan yang dimaksud berlaku.

“Perseroan sudah pernah mencatatkan pembagian dividen tunai tahunan sejak tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2013, kecuali pada tahun finansial 2014 serta 2015,” katanya.

Direktur Utama TPMA Ronny Kurniawan optimistis dengan kinerja perusahaan pada tahun ini. Sebab, walaupun perekonomian global mengalami tekanan, tapi peningkatan domestik bruto (PDB) Indonesia kekal melaju pada tingkat 5,05%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan data komoditas unggulan Indonesia, yaitu batubara masih berkontribusi tinggi terhadap ekspor Indonesia.

Baca juga:  Miliarder Rusia Bicara Soal Nasib Sanksi Barat Saat Trump Jadi Presiden Amerika Serikat Lagi

“Di tahun 2024, Kementerian Energi serta Informan Daya Mineral (ESDM) mencatatkan data target produksi batubara yang lebih besar tinggi dari pada target produksi di tahun 2023. Hal ini mencermikan tingginya permintaan baik dalam lingkungan ekonomi domestik maupun ekspor,” katanya.

Artikel ini disadur dari Raup Laba Bersih 2023 USD19,6 Juta, TPMA Bagikan Deviden Rp196,67 Miliar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *