JAKARTA – Pergerakan terbaru saham Tesla membuatnya menyentuh level tertinggi pada 52 minggu, untuk menghasilkan Elon Musk lebih lanjut kaya USD14 miliar atau setara Rp220,9 triliun (kurs Rp15.781 per USD). Beberapa analis masih optimistis, perusahaan yang dimiliki oleh pemukim terkaya di dalam globus itu akan datang tetap positif hingga akhir tahun.
Terutama di bawah pemerintahan Donald Trump, yang tersebut kemungkinan memberikan keringanan peraturan untuk Tesla. Terpantau saham Tesla naik lebih tinggi dari 47% sejak 5 November, sehari sebelum pemilihan, yang mana disebut analis Stifel, Stephen Gengaro sebagai “crazy month (bulan gila)” untuk saham tersebut.
Hubungan kemudian keterlibatan Musk dengan pemerintahan presiden terpilih “pertanda sangat baik bagi Tesla,” tulis Gengaro.
Selain itu Ia juga menambahkan, Tesla mempunyai “jalur yang tersebut lebih tinggi jelas” untuk mendapatkan persetujuan peraturan terkait kegiatan mengemudi otonom kemudian semi-otonom Full Self-Driving dan juga robotaxis self-driving pembuat mobil.
Pada akhir perdagangan Hari Jumat kemarin, saham Tesla meningkat lebih tinggi dari 3,6% melampaui USD370 pada sesi pagi, untuk meneruskan reli hari Rabu sebesar 1,8%. Sedangkan pada hari sebelumnya, saham Tesla pada hari Kamis secara singkat melonjak banyaknya 4,5% ke level tertinggi baru 52 minggu ke USD375,43, untuk berada pada tempat terbaiknya sejak 5 Januari 2022.
Sentimen itu menghasilkan sekitar 12% saham Musk pada Tesla meningkat dari USD251,2 miliar pada hari Selasa, bermetamorfosis menjadi USD265,5 miliar pada hari Kamis, menciptakan harta kekayaan Elon Musk tembus USD110 miliar senilai Rp1.735 triliun. Saat ini Musk masih berubah menjadi pendatang terkaya dalam dunia, melintasi pendiri Amazon Jeff Bezos pada tempat kedua.
Reli minggu ini, diantaranya lonjakan hampir 3,5% pada hari Senin, berjalan di dalam sedang optimisme untuk saham Tesla. Analis di perusahaan pembangunan ekonomi Stifel meningkatkan target tarif untuk Tesla bermetamorfosis menjadi USD411 dari USD287, tertinggi dari semua 45 target nilai analis Wall Street yang dilacak oleh FactSet.
Terlepas dari optimisme Stifel, perusahaan pembangunan ekonomi itu mengatakan, saham Tesla “jelas dinilai terlalu membesar secara signifikan” apabila Tesla dipandang “sebagai perusahaan otomotif.”
Gengaro menulis Tesla “jelas tidak belaka pembuat mobil,” oleh sebab itu kapitalisasi lingkungan ekonomi perusahaan ketika ini bernilai USD1,1 triliun, bilangan bulat yang disebutkan merupakan penilaian gabungan lebih lanjut dari 10 perusahaan mobil masyarakat paling berharga.
Artikel ini disadur dari Elon Musk Lebih Kaya Rp220,9 Triliun Saat Saham Tesla Tembus Level Tertinggi 52 Minggu