JAKARTA – Kementerian Pertanian ( Kementan ) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan kembali menyelenggarakan pameran perkebunan yang dimaksud terbesar ke Indonesia, Perkebunan Expo (Bunex) 2024 ke ICE BSD, Tangerang, Banten.
Direktur Pengolahan serta Pemasaran Hasil Perkebunan Kementan, Prayudi Syamsuri menjelaskan pada penyelenggaran Bunex 2024 ini mengangkat tema ‘Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan serta Energi Demi Kejayaan juga Kemakmuran’.
Prayudi menjelaskan penyelenggaraan acara yang disebutkan bertujuan untuk mensosialisasikan produk-produk perkebunan potensial ke Indonesia. Sebab pada ketika ini baru sawit yang tersebut berubah menjadi komoditas perkebunan yang dimaksud unggulan dari Indonesia, padahal masih berbagai hasil perkebunan lainnya yang punya nilai ekonomis cukup tinggi.
“Ada beberapa hal yang digunakan mendasari kita untuk melaksanakan Bunex 2024 ini, ke antaranya adalah bagaimana kita terus mensosialisasikan produk-produk perkebunan yang tersebut strategis, kita kaya dengan Sumber daya alam lalu produksi perkebunan yang dimaksud melimpah,” ujar Prayudi di pertemuan wawancara khusus di Gedung Kementan, Hari Jumat (26/7/2024).
Sejumlah acara akan dilangsungkan selama tiga hari penyelenggaraan, 13-15 September 2024 mendatang, seperti pameran teknologi serta barang perkebunan, FGD atau talkshow, pemberian penghargaan terhadap mitra, pelaku dibidang pertanian, festival serta lomba, dan juga klinik perkebunan untuk wadah konsultasi pekebun nasional dengan pemerintah.
Melalui event ini, Kementan akan duta besar negara sahabat atau mitra ekspor Indonesia, perhimpunan/komunitas perkebunan, perusahaan perkebunan juga pangan, instansi/lembaga pemerintahan, rakyat serta UMKM, hingga lembaga riset, lembaga institusi belajar tinggi, serta CSO. Prayudi berharap, melalui penyelenggaraan Bunex 2024 ini juga dapat berubah menjadi tempat para pelaku usaha mendapatkan business matching atau kontrak kerja di dalam antara para partisipan pameran.
“Setelah acara ini tentu kita biasanya akan terus-menerus ungkapkan berapa operasi peluang perdagangan yang mana terbentuk pada reuni perusahaan ini ya, tentu kita juga akan mendapatkan dari pasar-pasar ekspor kita,” tambahnya.
Dia mengatakan, belakangan ini persaingan pangsa global untuk komoditas perkebunan semakin kompetitif. Beberapa negara mengambil kebijakan untuk membatasi barang impor masuk, hal ini dijalankan dengan menerapkan standar produk-produk yang mana ditetapkan oleh negara tujuan ekspor. Misalnya, sertifikasi komoditas kelapa sawit yang mana diterapkan oleh negara-negara Eropa, sehingga barang Indonesi sulit untuk masuk.
“Acara ini akan menjadi kompetisi promosi, turnamen diplomasi juga diantaranya juga tentu turnamen pengenalan untuk konsumen terkait produk-produk perkebunan kita,” pungkasnya.
Gelaran Perkebunan Expo (BUNEX 2024) diharapkan dapat berubah menjadi acuan pelaksanaan kebijakan perkebunan berkelanjutan di upaya membantu ketahanan pangan kemudian energi dan juga menjadi pertimbangan pemerintahan yang akan datang terkait peran penting sektor perkebunan di menggalang pencapaian Tanah Air Emas 2045.
Artikel ini disadur dari Kementan Gelar Bunex 2024, Pameran Perkebunan Terbesar di Indonesia