JAKARTA – Pengembangunan vaksin inovatif adalah langkah penting di meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun hal ini harus diiringi oleh sistem pendukung yang mana kuat agar perubahan yang disebutkan dapat diimplementasikan secara luas juga efektif.
Salah satu upaya meningkatkan kapabilitas peneliti lokal pada bidang kesejahteraan adalah melalui kemitraan. Salah satunya adalah kemitraan dengan GSK Global Health untuk sistem Open Lab Foundation dikarenakan memberikan akses fasilitas, pelatihan internasional, juga menggalakkan kolaborasi ilmiah.
Manish Munot, General Manager & Presiden Direktur PT. Glaxo Wellcome (GSK) Indonesia, menyampaikan, wadah ini juga membuka prospek uji klinis guna mempercepat pengembangan solusi kesegaran yang mana sesuai dengan permintaan warga Indonesia.
Karena itu, pihaknya berkolaborasi dengan Kementerian Bidang Kesehatan (Kemenkes) pada rangka memacu perubahan pada bidang kesehatan.
Menurut Manush, pemerintah memiliki prospek besar untuk meningkatkan kekuatan upaya ini dengan melanjutkan pembelajaran dari pandemi, salah satunya peningkatan laju vaksinasi untuk pendatang dewasa dengan mempermudah akses vaksin bagi masyarakat.
“GSK berambisi untuk terus memberikan dampak positif kesehatan pada lebih besar dari 2,5 miliar pasien dalam seluruh dunia,” kata Manish, Kamis (19/12).
Kontribusi terbaik yang dimaksud dapat GSK berikan pada mengurangi dan juga mengubah perjalanan penyakit adalah melalui inovasi.
“Itulah mengapa di GSK, kami mengembangkan portofolio vaksin terluas ke bidang untuk membantu melindungi semua tahapan kehidupan, mulai dari anak-anak hingga usia lanjut,” ujarnya.
Sebagai perusahaan biofarmasi global, lanjut Manish, pihaknya berjanji untuk terus menggalakkan pembaharuan serta memberikan dampak positif bagi kesegaran masyarakat.
Artikel ini disadur dari GSK dan Kemenkes Bersatu untuk Tingkatkan Inovasi Kesehatan di Indonesia
