Bisnis  

Tekan Emisi GRK, MedcoEnergi Genjot Konversi Pasokan Listrik di dalam Blok Migas

JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) terus melakukan inisiatif pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK). Salah satunya, melalui inisiatif mengonversi pasokan listrik sarana produksi pada blok-blok migasnya dari gas turbin generator ke listrik dari PLN.

Terbaru, mulai Mei 2024, inisiatif ini direalisasikan pada prasarana Central Processing Plant Blok Lematang pada Muara Enim, Sumatera Selatan. Pemanfaatan listrik PLN oleh MedcoEnergi melalui anak perusahaannya Medco E&P Lematang ini dijalankan melalui nota kesepahaman antara MedcoEnergi dengan PLN pada The 4th International Convention on Tanah Air Upstream Oil & Gas September 2023.

“Dengan penyelenggaraan listrik PLN, Medco E&P Lematang berhasil menurunkan emisi GRK sekitar 14.658 ton CO2e per tahun juga menghemat materi bakar gas sebesar 0,75 MMSCFD. Hal ini untuk melakukan konfirmasi keberlangsungan bidang usaha yang mana bertanggung jawab serta mempertahankan lingkungan,” ungkap VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi di pernyataan pers, Hari Jumat (24/5/2024).

Sebelumnya, inisiatif sejenis direalisasikan ke Blok South Sumatra (Stasiun Serdang, Gunung Kembang, juga Temelat) pada Sumatera Selatan serta Blok Bangkanai (Gas Metering, Luwe Hulu, and Karendan Gas Processing Facility) pada Kalimantan Tengah. Dengan langkah itu, total pengurangan emisi GRK dari kegiatan konversi Medco E&P mencapai sekitar 18.323 ton CO2e per tahun kemudian penghematan unsur bakar gas sebesar 0,94 MMSCFD.

Konversi ke listrik ke PLN ini menurutnya menunjukkan sumbangan MedcoEnergi pada mitigasi pembaharuan iklim. Pada 2021, perusahaan menerbitkan Strategi Perubahan Iklim dengan target temporer untuk 2025 juga 2030 untuk segmen migas dan juga ketenagalistikan. Target ini merupakan perjalanan penting bagi MedcoEnergi menuju net-zero emission.

Sejalan dengan itu, sepanjang 2023 MedcoEnergi mendapatkan beberapa capaian peringkat Enviromental, Social & Governance (ESG) berdasarkan penilaian institusi internasional, yaitu: memperbaiki skor Sustainalytics untuk risiko ESG berubah menjadi 29,6 (risiko sedang) dari 36,7 (risiko tinggi), mempertahankan Peringkat A dari MSCI ESG dan juga mempertahankan Peringkat B untuk Hasil Perubahan Iklim dari Lembaga Pelaporan Internasional CDP.

Baca juga:  130 Negara Akan Berkumpul di Rusia, Bahas Pembentukan Zona Kondisi Keuangan Baru

“Kami akan kekal fokus pada peningkatan kinerja ESG dengan target terukur sesuai strategi pembaharuan iklim kami untuk memperluas portofolio energi terbarukan kemudian mencapai Net Zero Emission untuk Scope 1, Scope 2 pada 2050 kemudian Scope 3 pada 2060. Hal ini sejalan dengan inisiatif transisi energi pemerintah,” tegas Arif.

Artikel ini disadur dari Tekan Emisi GRK, MedcoEnergi Genjot Konversi Pasokan Listrik di Blok Migas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *