JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Pemimpin Rusia menagaskan, tak pernah menekan perusahaan-perusahaan asing untuk meninggalkan negara yang dimaksud pada sedang sanksi Barat kemudian sebagian besar tetap bertahan. Hal itu disampaikan pada forum Russia Calling di Moskow.
Putin mencatat, meskipun ada tekanan urusan politik sejumlah perusahaan dari Negeri Paman Sam serta Eropa Barat terus beroperasi dalam Rusia. “Kami bukan pernah menekan siapa pun untuk meninggalkan pangsa kami,” ujar Putin, dilansir dari Russia Today, Kamis (5/12/2024).
“Setengah dari perusahaan-perusahaan itu terus beroperasi di dalam negara ini seperti yang tersebut merek lakukan sebelum sanksi. Beberapa telah lama mengalihkan operasi ke manajemen lokal ke bawah kendali mereka, lalu hanya sekali sekitar seperempat dari perusahaan-perusahaan yang disebutkan yang tersebut telah terjadi pergi atau sedang di langkah-langkah meninggalkan dunia usaha negara,” tambahnya.
Menurut Putin, pemutusan hubungan dengan Rusia telah dilakukan memainkan peran utama pada hambatan sektor ekonomi yang dimaksud sedang dihadapi negara-negara Uni Eropa. Secara khusus, hal ini disebabkan oleh hilangnya pasokan energi Rusia yang digunakan stabil dengan nilai yang dimaksud wajar, dan juga kesempatan untuk mengedarkan barang juga komponen pasokan mereka ke lingkungan ekonomi Rusia, lalu menggunakan rute logistik.
Uni Eropa juga kehilangan kesempatan untuk menggunakan mata uangnya untuk penyelesaian perdagangan, yang tersebut secara signifikan menghurangi keuntungan di dunia usaha blok tersebut.
“Secara khusus, perusahaan-perusahaan besar pada Uni Eropa tutup, yang tersebut lain menderita kerugian. Industri kaca, kimia, produksi pupuk dan juga pertanian mengalami kerugian kritis sebab mereka sudah kehilangan bursa Rusia,” jelasnya.
Putin menekankan bahwa sektor ekonomi Jerman khususnya sudah pernah mengalami pukulan terbesar akibat sanksi yang dijatuhkan pada Rusia. Seluruh perusahaan tutup sebab hilangnya energi kemudian substansi baku Rusia, yang dimaksud mempengaruhi sektor perekonomian paling penting pada negara itu, seperti sektor mobil.
Putin menyatakan bahwa banyak negara Barat sudah pernah menunjukkan diri mereka sebagai mitra yang tersebut bukan dapat diandalkan dan juga menunjukkan bahwa banyak bidang usaha serta seluruh bidang di Rusia menghadapi tantangan serius dikarenakan sanksi serta keluarnya perusahaan-perusahaan asing. Meskipun demikian, “pintu kami setiap saat terbuka,” kata presiden terhadap para hadirin pada forum tersebut.
Artikel ini disadur dari Tak Gubris Sanksi Barat, Banyak Perusahaan AS dan Eropa Tetap Beroperasi di Rusia