JAKARTA – Menteri Tenaga juga Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membuka prospek kenaikan tarif materi bakar minyak ( BBM ) pada berada dalam konflik antara Iran dengan Israel. Akibat konflik Timur Tengan yang digunakan semakin memanas tarif minyak mentah bumi mengalami kenaikan signifikan.
“Kalau ini bukan berkesudahan harus ada langkah-langkah yang pas,” ujar beliau ketika ditemui ke Gedung Dirjen Migas, hari terakhir pekan (19/4/2024).
Baca Juga: Negara Malaysia Pangkas Subsidi BBM RON 95, Beban Anggaran Tembus Rp276 T
Dia mengungkapkan penyesuaian harga jual BBM kemungkinan akan dilaksanakan pasca Juni 2024. karena itu pemerintah menetapkan nilai BBM baik subsidi maupun non subsidi bukan ada kenaikan sampai bulan tersebut.
“Kita telah bilang sampai Juni 2024 ditahan pertimbangannya kita baru recovery. Warga ini jangan sampai kena beban tambahan,” kata dia.
Terkait stok BBM, Arifin menambahkan, untuk jangka pendek, maka diperlukan jaminan pasokan suplai. Adapun pada waktu ini, Indonesia mengimpor 240 ribu barel per hari (BOPD) minyak mentah dari beberapa negara seperti Arab Saudi hingga Nigeria. Negara Indonesia juga mengimpor BBM kurang lebih banyak sebanyak 600 ribu BOPD dari kilang di Singapura, Malaya dan juga India.
“Mungkin itu yang digunakan paling kompetitif ya pada menwwarkan biaya BBM-nya,” pungkas Arifin.
Artikel ini disadur dari Siap-siap, Harga BBM Bisa Naik Usai Juni 2024