Bisnis  

Rupiah Ditutup Melemah Lagi, Dolar Amerika Serikat Tembus Rp16.090

JAKARTA – Angka tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 18 poin atau 0,12% ke level Rp16.090 pasca sebelumnya menguat pada level Rp16.071 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp16.070 per dolar AS.

Pengamat lingkungan ekonomi uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar Amerika Serikat menguat dikarenakan fokus minggu ini adalah pada data indeks harga jual PCE, yang mana akan dirilis pada hari Jumat.

“Angka yang dimaksud (indeks tarif PCE) merupakan ukuran naiknya harga pilihan Federal Reserve, juga kemungkinan akan berubah jadi unsur pada pandangan bank sentral mengenai penurunan suku bunga,” tulis Ibrahim di risetnya, Selasa (28/5/2024).

Data indeks manajer pembelian utama dari China, yang tersebut akan dirilis pada hari Hari Jumat ini, untuk mendapatkan petunjuk lebih tinggi lanjut mengenai aktivitas industri di negara importir tembaga terbesar di dalam planet tersebut.

Pembacaan PCE juga muncul lantaran para penjual terus memperkirakan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed tahun ini. Alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang sekarang mengharapkan potensi lebih banyak besar untuk mempertahankan suku bunga pada bulan September, dibandingkan dengan sebelumnya, yang dimaksud memperkirakan penurunan suku bunga secara luas.

Tren ini muncul saat kumpulan pejabat The Fed mengingatkan bahwa pemuaian yang digunakan tinggi akan menghalangi bank sentral untuk melakukan pelonggaran kebijakan tambahan awal. Meskipun pembacaan PCE pada hari hari terakhir pekan diperkirakan akan menunjukkan sedikit penurunan tekanan harga, kenaikan harga diperkirakan masih akan permanen terpencil di berhadapan dengan target tahunan The Fed sebesar 2%.

Hal ini menghasilkan para penjual mulai memperkirakan potensi yang mana lebih banyak besar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada bulan September, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya yang digunakan memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Baca juga:  Bambang Susantono Akhirnya Bersuara Usai Mundur Sebagai Kepala Otorita IKN

Dari sentimen domestik, walau bola sedang diwarnai oleh ketegangan yang digunakan terus meningkat di Timur Tengah akibat serangan tanah Israel ke Rafah, Palestina. Namun dari segi kegiatan ekonomi global ada kabar baik, khususnya terkait dengan Baltic Index. Dari sisi good news-nya Baltic Index yang mana menggambarkan jumlah traffic dari freight yaitu angkutan barang antar negara naik 112% melebihi periode Desember 2023.

Lonjakan ini menandakan adanya peningkatan di perdagangan internasional, yang tersebut didorong oleh perbaikan ekonomi dalam beraneka negara, satu di antaranya China. Hal ini memberikan harapan bahwa keadaan global dapat bermetamorfosis menjadi lebih besar baik dari prediksi yang mana diberikan oleh IMF dan juga Bank Planet pada tahun 2024.

Artikel ini disadur dari Rupiah Ditutup Melemah Lagi, Dolar AS Tembus Rp16.090

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *