JAKARTA – Harga minyak mentah mengawali minggu ini dengan kenaikan menyusul berita sebuah helikopter yang digunakan ditumpangi oleh presiden Iran telah terjadi jatuh, lalu bersatu menteri luar negeri negara yang disebutkan tewas. Menurut laporan Reuters, Ebrahim Raisi serta Hossein Amirabdollahian berada pada di sebuah helikopter yang sedang melintasi tempat pegunungan pada berada dalam kabut tebal, kembali dari perbatasan dengan Azerbaijan dalam mana kedua pejabat ini hadir di membuka Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Sebuah laporan kemudian mengatakan, pasukan penyelamat sudah pernah mencapai kedudukan jatuhnya pesawat dan juga sudah mengkonfirmasi bahwa para pejabat yang mana berada pada dalamnya telah dilakukan meninggal. “Presiden Raisi, menteri luar negeri, serta semua penumpang di pada helikopter tewas di kecelakaan itu,” kata individu pejabat pemerintah Iran yang tidaklah disebutkan namanya untuk Reuters.
Minyak mentah Brent naik ke menghadapi USD84 per barel menyusul berita ini dan juga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencapai USD80, dengan kemungkinan keduanya akan mendapatkan lebih lanjut banyak keuntungan pada akhir hari ini seiring dengan semakin banyaknya informasi mengenai situasi dalam Iran. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei sudah pernah menghasilkan sebuah pernyataan yang berupaya untuk meyakinkan warga bahwa tiada akan ada gangguan jiwa pada urusan negara yang dimaksud sedang berlangsung.
Menurut laporan awal, kecelakaan yang disebutkan disebabkan oleh cuaca buruk, yang memproduksi operasi pencarian lalu penyelamatan bermetamorfosis menjadi sulit. Dalam berita lain yang dapat menyebabkan volatilitas ekstra pada nilai tukar minyak, Putra Mahkota Arab Saudi menunda kunjungan ke Jepun akibat kesejahteraan ayahnya.
Menurut beberapa analis, apabila digabungkan dengan berita mengenai presiden Iran, hal ini dapat menyebabkan lonjakan ketidakpastian. Namun, bukan semua setuju. “Pasar minyak sebagian besar masih berada di kisaran serta tanpa katalis baru, kita mungkin saja harus menanti kejelasan seputar kebijakan produksi OPEC+ untuk meninggalkan dari kisaran ini,” kata Warren Patterson dari ING, seperti diambil oleh Reuters, Awal Minggu (20/5/2024).
Artikel ini disadur dari Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas Kecelakaan Helikopter, Harga Minyak Mendidih