Bisnis  

Perang Dagang di Depan Mata, Global Bertaruh pada Pasar China

JAKARTA – Perusahaan-perusahaan asing dari Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, lalu Jerman menyatakan komitmen mereka terhadap bursa serta rantai pasok China selama pameran impor besar ke Shanghai. Hal itu menandakan industri global bertaruh besar terhadap pangsa China meskipun kemungkinan pertempuran dagang baru dalam depan mata pasca kemenangan Donald Trump pada pemilihan presiden AS.

Pada sebuah acara China International Import Expo, banyak perusahaan menunjukkan bagaimana merekan berinvestasi pada kecerdasan buatan (AI) juga beraneka teknologi digital dalam seluruh rantai pasokan merekan di daratan, sambil menekankan pentingnya pangsa meskipun muncul perlambatan ekonomi dan juga risiko geopolitik.

Konglomerat Amerika Serikat 3M, yang digunakan memproduksi bervariasi barang mulai dari barang bidang hingga rumah tangga, mengemukakan bahwa dia menggunakan solusi cerdas seperti lengan robot di lini barang otomotifnya ke China untuk melacak parameter barang juga memberikan rekomendasi untuk pelanggan berdasarkan keinginan mereka. Perusahaan ini mendirikan bisnisnya di China 40 tahun setelah itu lalu miliki tujuh pabrik di negara itu.

Rantai pasokan yang tersebut dilokalkan memberikan khasiat untuk pengembangan serta manufaktur, menurut Jack Xiong, direktur operasi penelitian kemudian pengembangan 3M di dalam Tiongkok Raya.
“Ini membantu perusahaan mengembangkan komoditas yang dekat dengan permintaan pelanggan lokal lalu meningkatkan kecepatan respons di rantai pasokan,” ucapannya dikutipkan dari South China Morning Post, Hari Sabtu (8/11/2024).

Kim Nam-kook, manajer umum pembangunan ekonomi juga operasi dalam E-Land Group, perusahaan fesyen juga ritel terbesar pada Korea Selatan, memaparkan bahwa dia telah lama melakukan penanaman modal yang mana signifikan untuk mengadopsi teknologi pintar di rantai pasokan dia dalam Tiongkok.

“Ukuran bursa China cukup besar untuk menghasilkan kembali 10 hingga 20 persen dari total pelanggan luar negeri beberapa perusahaan Korea,” kata Kim. “Bahkan dalam bawah fluktuasi pasar, pangsa yang disebutkan mutlak.”

Baca juga:  Gencar Dedolarisasi, Negara Baru Ini adalah Kepincut BRICS Tendang Dolar Amerika Serikat

“Bagi beberapa perusahaan Korea yang mana sudah pernah beroperasi dalam lingkungan ekonomi China selama tambahan dari 10 tahun, alasan mengapa dia tidaklah mengurangi lingkungan ekonomi yang dimaksud adalah lantaran lingkungan ekonomi yang dimaksud cukup besar dan juga bukan tergantikan,” tambahnya.

Data-data ini menunjukkan bagaimana usaha asing sudah memberikan mosi tidak ada percaya pada lingkungan ekonomi daratan ke berada dalam meningkatnya kegelisahan akan peluang pemisahan diri antara China kemudian negara-negara lain ke dunia. Setelah kemenangan Trump di pemilu, ada kegelisahan yang dimaksud tumbuh bahwa perusahaan multinasional akan mengempiskan penanaman modal ke China, yang digunakan pernah dianggap sebagai pabrik dunia.

Artikel ini disadur dari Perang Dagang di Depan Mata, Dunia Bertaruh pada Pasar China

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *