JAKARTA – Pembaruan pajak yang mana disampaikan di Anggaran Musim Gugur diperkirakan akan menghambat pembangunan ekonomi perusahaan-perusahaan di Inggris. Peringatan ini disampaikan oleh pimpinan Confederation of British Industry (CBI), Rain Newton-Smith, pada konferensi tahunan CBI pada London.
Menurut beliau kebijakan pemerintah yang digunakan disampaikan bulan kemudian sudah menghasilkan perusahaan semakin sulit untuk memanfaatkan peluang, salah satunya di merekrut karyawan baru. “Di seluruh sektor, margin semakin tergerus lalu keuntungan terpengaruh oleh lingkungan perdagangan yang semakin sulit,” ujarnya.
Dia juga menekankan bahwa keuntungan bukanlah sekedar uang tambahan bagi perusahaan. “Keuntungan adalah investasi. Ketika Anda menghurangi keuntungan, Anda menurunkan daya saing, menghurangi investasi, dan juga akhirnya menghambat pertumbuhan,” kata Newton-Smith dilansir dari The Independent, Rabu (27/11/2024).
Menurut ia yang benar-benar mendefinisikan peningkatan adalah kebijakan yang tersebut diambil di dalam ruang rapat perusahaan di dalam seluruh Inggris. “Ini adalah CFO juga direktur utama yang tersebut bertanya: Bisakah kita mampu berinvestasi? Bisakah kita memperluas bisnis? Bisakah kita merekrut pemukim baru? Setelah pengumuman anggaran, banyak perusahaan yang digunakan masih menjawab belum bisa,” tambahnya.
Partai Buruh, yang dimaksud saat ini memerintah, menjadikan perkembangan dunia usaha sebagai bagian utama dari media pemilihannya pada pemilu. Sejak masuk pemerintahan, dia berjanji untuk menggalang peningkatan penanaman modal bisnis. Dalam Anggaran bulan Oktober, Menteri Keuangan Rachel Reeves mengumumkan rencana pengeluaran umum hampir 70 miliar euro, yang dimaksud sebagian dibiayai melalui kenaikan pajak bisnis, diantaranya sumbangan asuransi nasional untuk pemberi kerja.
Peningkatan upah minimum, yang dimaksud dipuji oleh serikat pekerja, juga berubah menjadi bagian dari kebijakan tersebut. Namun, kalangan industri menyatakan bahwa ini akan memaksa merek untuk menyalurkan sebagian biaya terhadap konsumen, mengempiskan jumlah agregat karyawan, atau bahkan mengempiskan margin keuntungan.
Dalam pidatonya, Newton-Smith merujuk pada survei CBI yang menunjukkan bahwa hampir dua pertiga perusahaan merasa kebijakan Anggaran akan merugikan pembangunan ekonomi dalam Inggris. Dia juga menyoroti perlunya pendekatan yang lebih tinggi bijak di meningkatkan pajak bagi bisnis.
“Kenaikan pajak semacam ini tiada boleh diterapkan sembarangan pada bola usaha. Itu adalah jalan menuju akibat yang dimaksud tidak ada diinginkan. Kita butuh kemitraan yang dimaksud tambahan baik dengan tujuan yang digunakan lebih tinggi besar,” ujarnya.
Newton-Smith mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan janji reformasi tarif bisnis, memberi lebih tinggi banyak fleksibilitas terhadap perusahaan di penyelenggaraan dana melalui levy pelatihan magang, dan juga menjadikan pajak kesejahteraan kerja bebas pajak untuk menurunkan jumlah total penduduk yang tersebut mengundurkan diri dari dari angkatan kerja.
Artikel ini disadur dari Inggris Kerek Pajak, Pengusaha Waswas Picu Ancaman PHK