Bisnis  

Garuda Negara Indonesia Absen Sebar Dividen, Bagaimana Kondisi Keuangannya?

TANGERANG – PT Garuda Indonesi (Persero) Tbk (GIAA) memutuskan absen membagikan dividen untuk tahun buku 2023. Keputusan yang dimaksud telah terjadi disepakati para pemegang saham di Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ( RUPST ) yang tersebut dilakukan hari ini (22/5/2024).

Direktur Keuangan serta Manajemen Risiko GIAA, Prasetio mengatakan, bahwa tindakan tiada membagikan dividen telah berdasarkan ketentuan. Pasalnya, ketika ini situasi ekuitas perseroan masih negatif.

“Karena masih negatif, jadi laba bersih itu cuma boleh digunakan untuk menurunkan negatif ekuitas, tak boleh dibagi ke pemegang saham,” kata Prasetio ketika konferensi pers pada Tangerang pada Rabu (22/5/2024).

Pada tahun 2023, maskapai pelat merah ini mencatatkan peningkatan pendapatan bidang usaha konsolidasi sebesar 40% berubah menjadi sebesar USD2,94 miliar dibandingkan dengan pendapatan perniagaan di dalam tahun 2022 tak lama kemudian yang mana sebesar USD2,1 miliar.

Pertumbuhan pendapatan usaha perseroan ditopang oleh pendapatan penerbangan berjadwal yang naik 41% bermetamorfosis menjadi USD2,37 miliar dari sebelumnya USD1,68 miliar. Di samping itu, pendapatan penerbangan tiada berjadwal juga naik 65% menjadi USD288,03 jt dari tahun sebelumnya sebesar USD174,81 juta. Kemudian, pendapatan lain-lain turut naik 15% dari tahun 2022 berubah jadi USD270,58 juta.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama GIAA, Irfan Setiaputra optimistis, langkah kinerja penyehatan kinerja dapat terus berjalan on the track khususnya dengan mengamati beberapa indikator penyehatan kinerja bidang usaha yang dimaksud berjalan optimal, khususnya melalui peningkatan proporsi pendapatan usaha hingga EBITDA yang dimaksud terus menunjukan perkembangan positif.

“Kami akan terus mengoptimalkan bermacam inisiatif di beragam lini perusahaan yang tersebut mempunyai prospek di menyokong pendapatan perseroan,” kata Irfan.

Irfan menambahkan, tahun kinerja 2023 bermetamorfosis menjadi tahun perbaikan sekaligus tahun pembuktian bagi GIAA, yang dimaksud terefleksikan pada penguatan fundamen kinerja bidang usaha pada sedang fase pemulihan pasca rampungnya restrukturisasi pada akhir tahun 2022.

Baca juga:  Terungkap! Hal ini Bocoran Kementerian Baru Bentukan Prabowo

Sambung Irfan menyampaikan, perseroan terus menunjukkan tren positif seiring komitmen menghadapi implementasi corrective actions di dalam sepanjang tahun 2023 yang mana memunculkan beberapa orang capaian krusial. Di antaranya, GIAA berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD251,99 juta, dan juga menyelesaikan pembayaran utang secara penuh terhadap kreditur dengan nilai utang hingga Rp255 jt sesuai skema perjanjian perdamaian yang digunakan mendapatkan putusan homologasi.

“Hingga optimalisasi strategi perbaikan ekuitas perseroan juga optimalisasi pembentukan sinking fund,” imbuh Irfan.

Artikel ini disadur dari Garuda Indonesia Absen Sebar Dividen, Bagaimana Kondisi Keuangannya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *