Indeks

Mengenal sejarah Gedung Sate juga keunikan arsitekturnya

DKI Jakarta –

Siapa yang tak kenal dengan Gedung Sate? Salah satu ikon arsitektur Perkotaan Bandung yang paling terkenal ini populer dikarenakan keunikan bentuknya dan juga sebagai kedudukan sarat sejarah kejadian masa lampau.
 

Bangunan yang dimaksud sekarang berubah menjadi kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat ini bukan belaka bermetamorfosis menjadi pusat aktivitas birokrasi, tetapi juga objek wisata yang digunakan mendebarkan perhatian berbagai orang.

 

Gedung Sate didirikan pada masa penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1920. Pembangunan struktur ini berawal dari pemerintah Hindia Belanda ingin memindahkan pusat pemerintahannya dari Meester Cornelis dalam Batavia ke Bandung.

 

Tujuan yang dimaksud untuk mengembangkan Bandung sebagai kota administratif kemudian pusat militer, sehingga dibangunlah gedung ini sebagai pusat aktivitas pemerintahan Belanda yang digunakan diberi nama Gouvernements Bedrijven atau Kantor Pemerintahan Daerah.

 

Kemudian, struktur ini digunakan oleh Belanda untuk kantor Department Verkeer en Waterstaat (Departemen Pekerjaan Umum kemudian Pengairan) juga Hoofdbureau Post Telegraaf en Telefoondienst (Pusat Pos, Telegraf, lalu Telepon).

 

Pembangunan Gedung Sate dirancang juga diketuai oleh arsitek Belanda bernama V.L. Sloors serta bekerja sejenis dengan grup pimpinan lainnya yaitu Ir. J. Gerber, Eh. De Roo, dan juga G. Hendriks.

 

Gedung Sate berubah menjadi salah satu proyek perkembangan besar yang mana mempekerjakan sedikitnya 2.000 tenaga kerja, yakni 150 warga ahli pengukir batu nisan juga kayu jika China serta penduduk sekitar Bandung.

 

Gedung Sate selesai dibangun pada tahun 1924 dan juga hingga ketika ini masih berdiri berubah menjadi saksi bisu bervariasi insiden penting ke Indonesia, khususnya di dalam Jawa Barat kemudian Bandung.

 

Keunikan dari Gedung Sate adalah perpaduan nuansa arsitektur Eropa serta Nusantara yang harmonis lalu menawan. Desain gedung yang mana digunakan menerapkan gabungan gaya Neoklasik serta Art Deco, sehingga terkesan modern juga megah.

 

Daya tarik utama Gedung Sate ialah bentuk puncak atap menyerupai tusukan sate yang dimaksud disebut “Turret” juga menjadi salah satu elemen yang digunakan menginspirasi nama bangunan ini.

 

Selain itu, jumlah agregat bentuk tusuk sate yang terdiri dari enam buah yang dimaksud melambangkan enam jt gulden yaitu biaya yang dimaksud digunakan untuk mendirikan Gedung Sate ini.

 

Jika kawasan Gedung Sate terdeteksi adanya serangan, didalam puncak kompleks ini mempunyai alarm otomatis yang digunakan akan berbunyi dengan kencang kemudian bisa saja terdengar sampai luar wilayah Bandung.

 

Kemudian, arsitektur lainnya seperti desain jendela Gedung Sate yang tersebut menerapkan model Moor Spanyol dan juga atap binaan yang digunakan terinspirasi dari bentuk pura di Bali.

 

Bentuk Gedung Sate pun dibangun dengan pola simetris lalu lengkungan berulang-ulang, sehingga tercipta visual bangunan yang digunakan sangat unik.

 

Hiasan-hiasan relief pun menghiasi dinding bangunan Gedung Sate ini. Pahatan relief yang dimaksud menggambarkan sejarah tentang perjalanan panjang tentang masyarakat Jawa Barat kemudian perkembangan Gedung Sate.

 

Banyak wisatawan yang datang untuk mengamati segera keindahan lalu keunikan arsitektur Gedung Sate ini.

 

Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga mengizinkan sebagian area Gedung Sate untuk dikunjungi oleh masyarakat, khususnya pada bagian gedung museum sebagai prasarana wawasan tentang sejarah pengerjaan bangunan ini serta seni budaya tradisi tempat Bandung yang digunakan dikenal Museum Gedung Sate.

 

Selain mesum, terdapat Taman Gedung Sate yang digunakan dihiasi air mancur juga lampu cantik yang dimaksud menyala saat waktu malam hari, menjadi salah satu destinasi para wisatawan untuk sekedar berfoto-foto bahkan bersantai. Tak jarang taman ini rutin digunakan sebagai tempat event besar di dalam Daerah Perkotaan Priangan ini.

 

Gedung Sate berubah menjadi bukti arsitektur yang dimaksud mencerminkan identitas budaya serta sejarah Pusat Kota Bandung.

Selain berfungsi sebagai kantor pemerintahan, kompleks ini kekal bermetamorfosis menjadi kebanggaan penduduk Jawa Barat dan juga salah satu peninggalan bersejarah yang digunakan terus dijaga kekal lestari.

Artikel ini disadur dari Mengenal sejarah Gedung Sate dan keunikan arsitekturnya

Exit mobile version