JAKARTA – Inara merupakan bocah dua tahun yang mana menjadi perhatian umum setelahnya berjuang berjuang melawan penyakit langka yang diidapnya sejak lahir, yaitu Atresia Bilier, masalah aliran cairan empedu di tubuh.
Inara harus melakukan pemindahan hati juga operasi Kasai untuk mengobati penyakitnya tersebut. Bukan cuma itu, Inara harus kontrol seminggu sekali untuk memonitor penyakitnya.
Di usianya yang digunakan masih batita, Inara harus menghabiskan seumur hidupnya menjalani perawatan di dalam rumah sakit. Dia sempat beberapa kali tak kontrol ke rumah sakit. Namun, efeknya, pernapasannya mendadak tersendat parah.
Kondisi yang disebutkan terjadi lantaran Inara tak mendapatkan obat yang digunakan dibutuhkannya, Sehingga pada akhirnya ia harus dioperasi Kasai.
Terlebih biaya untuk pencangkokan hati serta operasi Kasai yang disebutkan kurang lebih banyak sudah menelan biaya beratus-ratus jt rupiah, meskipun telah menggunakan BPJS.
Ibunda Inara, Lina mengungkap bahwa putrinya sempat dinyatakan meninggal dunia selama 48 menit. Namun, mukjizat terjadi dan juga Inara mampu bangkit kembali.
“Anak saya sempat dinyatakan meninggal selama 48 menit pasca operasi namun Qodarullah Anak saya kuat lalu bangkit lagi” kata Lina.
Karena biaya perawatan yang mana mahal, kedua orangtua Inara kerap kali harus menunda pengobatannya. Mereka telah mengirimkan semua aset berharga hanya saja untuk perawatan anaknya.
Bahkan ayah Inara, Heru harus jual motor yang digunakan setiap hari digunakan untuk mencari nafkah sebagai ojek online. Alhasil Heru menggunakan motor adiknya yang sama–sama menjadi ojek online untuk memenuhi keinginan sehari – hari.
Artikel ini disadur dari Kisah Inara Bocah 2 Tahun yang Mengidap Penyakit Langka, Sempat Dinyatakan Meninggal selama 48 Menit