Pemain berposisi tengah AC Milan, Tijjani Reijnders , baru-baru ini mengungkapkan betapa besar pengaruh budaya Negara Indonesia di membentuk dirinya. Pemain gado-gado Belanda-Indonesia ini mengaku bangga dengan akar budayanya lalu meyakini bahwa perpaduan budaya yang dimaksud telah terjadi membentuk karakternya yang unik.
Tijjani diketahui merupakan pemain sepak bola yang tersebut miliki keturunan Belanda-Indonesia. Ayah Tijjani, Martin Reijnders merupakan warga Belanda.
Sedangkan sang Ibu, Angelina Lekatompessy merupakan pemukim Indonesi yang mana berdarah Maluku. Dia menceritakan, campuran budaya dari Ayah kemudian Ibunya berpengaruh untuk hidupnya.
“Ibu saya berasal dari Indonesia, ayah saya dari Belanda. Jadi saya lalu adik-adik saya berdarah campuran,” kata Tijjani diambil dari kanal YouTube AC Milan, Kamis (26/12/2024).
“Dan Xavien (anak Tijjani serta Marina) itu lebih tinggi unik lagi (darah) campurannya, sebab istri saya (Marina) mempunyai darah Irak,” sambungnya.
Kakak Eliano Reijnders itu menuturkan, campuran budaya itu sangat bagus untuknya. Tijjani mengatakan, akulturasi berhasil membentuk dirinya seperti sekarang ini.
“Tetapi itu sangat bagus. Masa kecil saya sangat dipengaruhi budaya Nusantara lalu Belanda, itu yang mana menciptakan saya membentuk saya seperti ini. Dari Belanda, saya mengambil sikap untuk merendah. Dari Indonesia, saya mengambil sejumlah pelajaran tentang merasa sangat bangga dengan apa yang sudah dicapai,” kata gelandang AC Milan itu.
Tijjani Reijnders sendiri telah memilih jalannya bermain untuk Timnas Belanda. Hal ini berbeda dengan sang adik, Eliano Reijnders yang tersebut memutuskan untuk membela Timnas Indonesia.
Meski demikian, Tijjani banyak menyaksikan adiknya beraksi untuk Skuad Garuda. Pemain berusia 26 tahun itu bangga adiknya bisa jadi bermain membela Timnas Indonesia.
Artikel ini disadur dari Tijjani Reijnders: Akulturasi Budaya Bentuk Saya Seperti Sekarang