Hal ini Lima Bagian yang digunakan Paling Rentan Serangan Siber

JAKARTA – Industri Teknologi, Media Massa lalu Telekom (TMT) ternyata paling diincar oleh para penjahat siber. Salah satu alasannya lantaran perusahaan TMT terintegrasi dengan aktivitas bidang usaha digital dan juga akses dan juga konektivitas ke penanganan data sensitif.

Bahkan, penyedia solusi keamanan siber Ensign InfoSecurity mengidentifikasi bahwa Teknologi, Media, dan juga Telekom (TMT) sebagai sektor yang tersebut paling sejumlah berubah jadi sasaran ancaman siber pada tahun 2023.

Ensign juga meninjau sektor lainnya seperti keuangan, pemerintahan, energi, lalu manufaktur diantaranya di lima besar sektor di dalam Indonesi yang dimaksud paling sejumlah diincar.

Mengenai jenis serangan siber yang tersebut paling sejumlah dilakukan, Adithya Nugraputra selaku Head of Consulting, Ensign InfoSecurity Nusantara memaparkan bahwa ketika ini jenis ransomware masih bermetamorfosis menjadi primadona bagi penyerang.

Tercatat 42% dari seluruh serangan siber bertujuan untuk mendapatkan ransom atau uang tebusan berikutnya dihadiri oleh dengan jualan akses (38%) lalu pemasaran data (8%). Para penyerang berjuang untuk memeras uang dari penderita organisasi pasca melakukan penyerangan.

“Ransomware itu masih relevan dan juga masih berubah menjadi salah satu yang digunakan paling banyak dikerjakan oleh attacker oleh sebab itu ya mungkin saja keuntungannya untuk mereka,” ujar Adithya Nugraputra.

Sementara temuan lain yang dipaparkan oleh Ensign adalah mengenai maraknya tren Artificial Intelligence (AI) sebagai ancaman untuk dunia siber. Sebagaimana diketahui, Artificial Intelligence semakin digandrungi kemudian terus berprogres pesat seiring dengan maraknya penggunannya.

Meski Kecerdasan Buatan membantu grup security, bak pisau bermata dua, Teknologi AI yang tersebut terus tumbuh juga semakin digandrungi oleh para penyerang. Al membantu Tim Security dengan alat yang lebih banyak canggih untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan atau jahat. Sementara penyerang menggunakan Al untuk eksplorasi awal dan juga akses seperti phishing hingga nantinya mulai mencari celah untuk melakukan serangan.

Baca juga:  Apa psyop terbaru untuk militer AS? Beriklan di Tinder

“AI sedang hits, ke depan pun akan mengalami perkembangan untuk mempelajari berbagai data, sangat membantu, bermetamorfosis menjadi relevan pada waktu ini. Tapi selain membatu regu security, mereka juga membantu penyerang, dia pakai Teknologi AI melakukan pengintaian setelah itu mencoba melakukan serangan ke sistem AI, mencari celah sistem AI,” katanya.

Artikel ini disadur dari Ini Lima Sektor yang Paling Rentan Serangan Siber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *