WJC 2024, Unpad Gandeng Unri dan juga Garda Animalia Cetak Jurnalis Muda Peduli Konservasi

RIAU – Wildlife Journalism Competition (WJC) 2024 yang tersebut digagas oleh Pusat Studi Komunikasi Lingkungan Universitas Padjadjaran (Unpad) berkolaborasi dengan Universitas Riau (Unri) lalu Garda Animalia menyelenggarakan seminar serta workshop, Hari Senin 3 Juni 2024. Tema yang digunakan diusung adalah Interaksi Negatif Orang dan juga Satwa dari Sudut Pandang Jurnalisme Lingkungan.

Digelar di Gedung Rektorat Unri, acara ini merupakan rangkaian kegiatan roadshow yang telah dilakukan dibuka pada Unpad pada 29 Mei 2024 lalu. WJC 2024 merupakan kompetisi jurnalistik terbesar dalam Nusantara yang mana memberikan kesempatan untuk para jurnalis muda untuk mengangkat isu konservasi satwa liar pada Indonesia, melalui beraneka mata lomba, yaitu artikel feature, photo story, lalu dokumenter.

Dibuka oleh Wakil Rektor IV Sektor Perencanaan, Kerjasama, lalu Sistem Data Universitas Riau, Sofyan Husein Siregar, kegiatan diisi dengan seminar yang dimaksud menghadirkan beberapa narasumber dari beragam pihak. Mulai dari Penyuluh Kehutanan Muda BBKSDA Riau Tommy Steven Sinambela, Analyst Goverment Relation Pertamina NRE Arief Mulizar, National Technical Advisor for One Health and Emergency Response Andri Jatikusumah, dan juga Peneliti Pusat Studi Komunikasi Lingkungan Unpad Herlina Agustin.

WJC 2024, Unpad Gandeng Unri serta Garda Animalia Cetak Jurnalis Muda Peduli Konservasi

“Saya sangat senang dengan peluncuran teman-teman dari Universitas Padjajaran ke sini, kami berharap tahun depan juga bisa saja diadakan lagi akibat sebenarnya Ibu Rektor juga berharap kita (Universitas Riau) mampu terbang bukanlah jalan lagi,” ujar Sofyan Husein di sambutannya dikutip, Kamis (6/6/2024).

Provinsi Riau merupakan area yang mana dikenal dengan keanekaragaman hayatinya. Gajah Sumatera, harimau Sumatera, beruang madu, hingga buaya muara bermukim di sana. Namun, hal yang disebutkan bermetamorfosis menjadi tantangan bagi tatanan keberadaan konservasi, salah satunya adalah terjadinya konflik atau interaksi negatif antara satwa juga manusia.

Baca juga:  Kabar Duka, Istri Habib Luthfi bin Yahya Meninggal Global

Dalam materi yang bertajuk Upaya Mitigasi Interaksi Negatif Satwa Liar dalam Provinsi Riau, perwakilan dari BBKSDA Riau memaparkan data-data tren interaksi negatif satwa serta manusia di dalam Provinsi Riau.

Tommy menjelaskan harimau Sumatera berada di kedudukan pertama sebagai satwa liar yang digunakan kerap mengalami interaksi negatif dengan manusia, kemudian disusul oleh gajah Sumatera, dan juga buaya muara.

Pada ketika pertemuan diskusi berlangsung, pribadi kontestan WJC pun bertanya mengenai perkembangan persoalan hukum gajah Rahman terhadap BBKSDA Riau lalu tamu undangan dari Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang tersebut diwakilkan oleh Fauzan Khahfi.

Artikel ini disadur dari WJC 2024, Unpad Gandeng Unri dan Garda Animalia Cetak Jurnalis Muda Peduli Konservasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *