Bisnis  

Trump Kembali Jadi Presiden AS, Mantan Bos Bank Sentral Beri Peringatan ke UE

BRUSSELS – Mantan Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi memperingatkan, bahwa Uni Eropa (UE) pada waktu ini membutuhkan perombakan kegiatan ekonomi besar-besaran untuk memulihkan daya saing blok tersebut. Sebelumnya Draghi yang mana juga sempat menjabat sebagai perdana menteri Italia, mempresentasikan laporan suram tentang keadaan dunia usaha UE pada bulan September.

Berbicara untuk Politico, Draghi berpendapat bahwa “beberapa saran (dalam laporannya) … mendesak oleh sebab itu ekonomi Eropa stagnan, merekan bahkan lebih besar mendesak hari ini,” pada saat Donald Trump terpilih kembali sebagai presiden Amerika Serikat (Amerika Serikat).

Menurut mantan kepala bank sentral, yang mana pertama-tama Brussels harus lakukan teristimewa fokus untuk menghindari “fragmentasi bursa tunggal lalu fragmentasi pangsa modal” tambahan lanjut. Draghi mengatakan, bahwa keadaan ketika ini menjaga dari usaha Eropa untuk meningkatkan daya saing secara internasional.

Dalam analisis yang tersebut diterbitkan pada awal September, Draghi memohonkan Uni Eropa untuk berinvestasi besar-besaran di ekonominya – lebih tinggi dari dua kali lipat daripada yang mana direalisasikan setelahnya Perang Global II.

“Untuk mendigitalkan kemudian mendekarbonisasi kegiatan ekonomi lalu meningkatkan kapasitas pertahanan kita, pangsa pembangunan ekonomi dalam Eropa harus meningkat sekitar 5 persent dari PDB,” tulisnya, meskipun Ia mengakui bahwa tugas itu “belum pernah berlangsung sebelumnya.”

Ekonom jika Italia itu berpendapat bahwa dengan keadaan geopolitik yang tersebut cepat “berubah-ubah” dan juga prospek pengamanan Negeri Paman Sam yang mana berkurang ke masa depan, maka Uni Eropa diperlukan dengan cepat menyalurkan beberapa jumlah besar uang untuk proteksi.

Prospek perekonomian untuk blok yang disebutkan yang semaki parah adalah kenyataan sewaktu ia “tiba-tiba kehilangan pemasok energi terpentingnya, Rusia” pasca eskalasi konflik tanah Ukraina pada Februari 2022.

Baca juga:  SWIFT Harus 'Dibunuh', Lembaga Keuangan Digital Akan Perkuat Kedaulatan

“Kami telah lama mencapai titik ke mana, tanpa tindakan, kami harus berkompromi dengan kesejahteraan kami, lingkungan, atau kebebasan kami,” tulis Draghi di laporannya.

Mantan presiden ECB itu juga menyarankan, bahwa blok yang dimaksud harus menerbitkan utang baru agar bisa saja bangkit menghadapi “tantangan eksistensial” yang mana ketika ini dihadapinya.

Artikel ini disadur dari Trump Kembali Jadi Presiden AS, Mantan Bos Bank Sentral Beri Peringatan ke UE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *