INGGRIS – Perseteruan sengit antara Pangeran William kemudian Pangeran Harry tak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Seorang pakar kerajaan menyatakan keduanya pun harus mengatasi tantangan besar sebelum merek dapat berdamai, menurut pribadi pakar kerajaan.
Adik kakak itu berselisih sejak Pangeran Harry juga istrinya, Meghan Markle menyatakan keinginan mereka untuk pendekatan semi-terpisah terhadap tugas-tugas kerajaan. Sementara sang calon raja, Pangeran William berikrar untuk mengabdikan hidupnya. Akhirnya, Harry juga Meghan mengundurkan diri sebagai anggota senior kerajaan pada 2020.
Dalam sebuah wawancara dengan Oprah Winfrey pada 2021, Harry juga Meghan menuduh orang anggota kerajaan yang tersebut tidak ada disebutkan namanya, diduga sebagai dua anggota keluarga, menyebabkan pernyataan rasis tentang warna dermis putra mereka, Pangeran Archie, sebelum bocah itu lahir.
Tuduhan yang disebutkan berlanjut di film dokumenter Netflix milik Sussex dan juga memoar Harry berjudul Spare, keduanya dirilis setelahnya wafatnya Ratu Elizabeth II serta dimulainya pemerintahan Raja Charles III. Harry menuduh William melakukan kekerasan fisik kepadanya.
Foto/Getty Images
Dilansir dari Mirror, Selasa (23/7/2024), sang raja lebih tinggi mengutamakan kepentingannya sendiri daripada kepentingan Harry. Pangeran 39 tahun itu juga membongkar ketegangan antara Meghan juga Kate Middleton.
Dengan perseteruan yang tampaknya masih sangat dari kata selesai, penulis dan juga pakar kerajaan, Tom Quinn menyarankan saudara kandung yang dulunya dekat itu menghadapi beberapa tantangan, tidaklah terbatas pada perselisihan antara istri mereka.
“Perseteruan antara Harry juga William tak hanya saja disebabkan oleh fakta bahwa istri merekan tidaklah akur. Itu juga ada hubungannya dengan masa kecil merekan yang tak harmonis lalu penuh pertikaian dan juga obsesi Harry untuk berubah jadi khalayak yang dimaksud tidaklah penting,” kata Quinn.
Artikel ini disadur dari Tantangan Besar Pangeran Harry dan William untuk Akhiri Perseteruan Sengit