Serangan dunia maya terhadap Mobile Guardian, sebuah perusahaan pengelola sumber daya pendidikan yang berbasis di Inggris, telah mengganggu sekolah-sekolah di seluruh dunia dan menyebabkan ribuan siswa tidak dapat mengakses file mereka.
Mobile Guardian mengakui serangan siber tersebut dalam sebuah pernyataan di situs webnya, dengan mengatakan pihaknya telah mendeteksi “akses tidak sah ke perangkat iOS dan ChromeOS yang terdaftar di platform Mobile Guardian.”
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa serangan siber tersebut “memengaruhi pengguna di seluruh dunia,” termasuk di Amerika Utara, Eropa, dan Singapura, dan bahwa insiden tersebut menyebabkan beberapa penggunanya tidak terdaftar dari platform tersebut dan “terhapus dari jarak jauh.”
“Pengguna saat ini tidak dapat mengakses Platform Mobile Guardian dan siswa akan menerima akses terbatas ke perangkat mereka,” kata perusahaan itu.
Perangkat lunak Manajemen Perangkat Seluler (MDM) memungkinkan bisnis dan sekolah memantau dan mengontrol semua jenis perangkat apa pun, serta orang yang menggunakannya.
Kementerian Pendidikan Singapura, yang diidentifikasi sebagai pelanggan utama Mobile Guardian di situs web perusahaan tersebut sejak tahun 2020, mengatakan dalam sebuah pernyataan semalam bahwa ribuan siswanya memiliki perangkat yang terhapus dari jarak jauh selama serangan siber.
Berdasarkan pemeriksaan awal, sekitar 13.000 siswa di Singapura dari 26 sekolah menengah telah dicabut perangkatnya dari pelaku, kata Kementerian Pendidikan Singapura.
Kementerian mengatakan pihaknya menghapus aplikasi Mobile Guardian dari perangkat siswa, termasuk iPad dan Chromebook yang terkena dampak.
TechCrunch telah melihat beberapa postingan di media sosial dari staf sekolah dan siswa AS yang mengatakan mereka mengalami masalah dan tidak dapat mengakses konten. Salah satu postingan menampilkan gambar tumpukan iPad di atas meja departemen TI sebuah sekolah di Singapura yang harus di-ground-kan karena serangan siber Mobile Guardian.
Tidak jelas siapa, jika ada, di Mobile Guardian yang bertanggung jawab atas keamanan siber.
TechCrunch mengirimkan beberapa pertanyaan kepada CEO MobileGuardian Patrick Lawson tentang insiden tersebut, termasuk apakah perusahaan telah menerima pesan apa pun dari penyerang, dan apakah perusahaan telah melaporkan insiden tersebut ke regulator perlindungan data Inggris, ICO.
Lawson dari MobileGuardian memperbaiki kesalahan dalam pernyataan perusahaan yang kami tunjukkan di email kami untuk meminta komentar, namun tidak menanggapi beberapa pertanyaan kami.