Sejarah George Foreman Juara Bumi Kelas Berat Tertua di dalam Usia 45 Tahun

Momen George Foreman mengejutkan tinju bola pada waktu bermetamorfosis menjadi juara planet kelas berat tertua dengan mengalahkan Michael Moorer. Akhir Pekan lalu, tinju planet menandai ulang tahun di malam hari yang luar biasa ketika hal itu terjadi, ketika “mimpi yang mana mustahil” terpenuhi dan juga individu petinju hebat menjadi legenda. Pada 5 November 1994 di usia 45 tahun, mantan juara kelas berat George Foreman berubah menjadi penduduk tertua yang digunakan mengungguli mahkota kelas berat pada tahun ketujuh dari sebuah upaya comeback yang sangat tidaklah mungkin.

Pertarungan itu sendiri telah dilakukan berubah menjadi bagian dari cerita rakyat tinju dan juga ditandai dengan, antara lain, kontras antara Foreman kemudian Michael Moorer, dua khalayak dari generasi yang berbeda, dengan latar belakang dan juga kepribadian yang digunakan sangat berbeda. Namun jikalau Anda mengawasi lebih tinggi dekat, Anda akan menemukan beberapa kesamaan yang tersebut menarik. Foreman muda sebenarnya miliki beberapa kemiripan yang dimaksud signifikan dengan sifat Moorer muda yang tersebut tampaknya gelap, yang dimaksud pasti akan menjadi salah satu juara kelas berat yang dimaksud paling banyak disalahpahami.

Namun, apabila ada kesalahpahaman tentang kedua pemukim ini, ada kesalahpahaman yang tersebut lebih besar besar lagi tentang di malam hari sewaktu mereka bertarung untuk bertarung memperebutkan peringkat juara planet kelas berat, tentang hasil yang, jikalau dipikir-pikir, bukan terlalu mengejutkan. Lebih dari beberapa sejarawan tinju telah lama mencatat bahwa versi Foreman yang tersebut berusia 45 tahun, setidaknya di beberapa hal, merupakan petarung yang lebih besar baik daripada versi tahun 1970-an, sehingga di pertandingan imajiner antara keduanya, pria yang dimaksud tambahan tua akan menang.

Baca juga:  Jorge Martin Juara Bumi usai Finis Ketiga, Bagnaia Berhasil MotoGP Barcelona 2024

Jika kita membiarkan hal yang dimaksud menjadi sebuah kebenaran yang tersebut mungkin saja terjadi juga mengawasi Moorer vs Foreman dari sudut pandang tersebut, maka kemenangannya yang dimaksud luar biasa akan berubah menjadi sesuatu yang tersebut tiada terlalu mencengangkan. Hal ini juga memungkinkan kita untuk mengakui bahwa itu adalah sesuatu yang digunakan lebih besar dari sekadar satu pukulan KO.

Foreman lahir di dalam Marshall, Texas dan juga dibesarkan di Houston, salah satu dari tujuh bersaudara, dan juga sejak usia lima tahun tak memiliki ayah di dalam rumah. George muda segera berubah menjadi hasil jalanan, lalu meskipun berjauhan dari bebas dari setan yang tersebut menghantuinya selama masa mudanya, menemukan tinju menanamkan rasa disiplin kemudian bakatnya membawanya ke Medali Emas Olimpiade pada usia 19 tahun.

Sebagai manusia profesional, kemarahan Foreman diwujudkan di bentuk kekuatan pukulan yang menakutkan. Ketika ia menjatuhkan juara kelas berat tak terkalahkan Joe Frazier sebanyak-banyaknya enam kali pada perjalanannya menuju kemenangan KO di ronde kedua, Foreman segera bermetamorfosis menjadi juara kelas berat yang digunakan paling ditakuti sejak Sonny Liston satu dekade sebelumnya.

Meskipun masa kekuasaan “Big” George singkat, namun sangat penting lalu gelap, hampir tak melibatkan pers, penggemar, atau bahkan sesama lawan, ketika ia mengalahkan orang-orang seperti Jose Roman lalu Ken Norton dengan mudah. Sebelum ia menghadapi mantan juara Muhammad Ali ke Zaire, berbagai yang mengkhawatirkan kesehatan Ali, satu di antaranya novelis Budd Schulberg yang digunakan meramalkan bahwa “George dapat melukainya dengan parah.” Penyiar Howard Cosell menyatakan bahwa “waktunya mungkin saja telah dilakukan tiba untuk mengucapkan selamat tinggal untuk Muhammad Ali,” dan juga The New York Times meramalkan bahwa ia akan kalah KO pada ronde pertama.

Baca juga:  Marcus Gideon kemudian Hendra Setiawan Calon Pembimbing Pelatnas PBSI?

Berlawanan dengan ekspektasi, Foreman kalah kelas, kalah pintar, dan juga akhirnya kalah senjata dari Ali, yang tersebut menyaksikan Zach Clayton menghitung Foreman kalah. Kekalahan yang dimaksud secara psikologis melukai Foreman, yang menyatakan bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk menerima kenyataan bahwa ia tidak ada lagi menjadi juara planet kelas berat. Tiga tahun kemudian, sewaktu George dikalahkan oleh Jimmy Young, Foreman, yang digunakan baru berusia 28 tahun, pensiun dari pertandingan.

Pada ketika itu, Michael Moorer yang mana baru berusia sepuluhan tahun masih sekitar satu tahun lagi untuk mengambil langkah pertamanya di dalam melawan ring tinju. Akhirnya pindah dari wilayah keras di dalam barat Pennsylvania ke Kronk Gym di Detroit, pembimbing legendaris Emanuel Steward membantu membimbingnya berubah jadi petinju amatir yang digunakan terkenal, bakatnya yang dimaksud luar biasa membuatnya mampu mendominasi para petinju profesional berpengalaman.

Artikel ini disadur dari Sejarah George Foreman Juara Dunia Kelas Berat Tertua di Usia 45 Tahun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *