JAKARTA – Kuantitas tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup melemah 29 poin atau 0,18 persen ke level Rp16.220 per Dolar Amerika setelahnya sebelumnya di dalam Rp16.191 per USD. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp16.231 per dolar AS.
Pengamat pangsa uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar Negeri Paman Sam dipengaruhi Presiden Joe Biden mengemukakan beliau tidak ada akan lagi mencalonkan diri untuk dipilih kembali. Biden memperkuat Wakil Presiden Kamala Harris, yang digunakan pada masa kini kemungkinan akan berhadapan dengan kandidat terdepan dari Partai Republik Donald Trump di pemilihan presiden.
“Langkah Biden meningkatkan ketidakpastian mengenai pemilihan presiden mendatang, yang pada gilirannya memperburuk sentimen terhadap pangsa yang mana didorong oleh risiko. Hal ini, ditambah dengan kegelisahan bahwa prospek kepresidenan Trump juga dapat menyebabkan lebih tinggi banyak konflik dengan Tiongkok, membebani mata uang regional,” tulis Ibrahim di risetnya, Hari Senin (22/7/2024).
Adapun Trump terlihat unggul pada jajak pendapat dibandingkan Biden kemudian Harris, menurut data CBS pekan lalu. Para analis memperkirakan kepresidenan Trump berkemungkinan menciptakan pemuaian yang lebih tinggi tinggi, khususnya apabila ia melanjutkan dengan pembatasan perdagangan yang dimaksud lebih banyak ketat kemudian tarif impor yang tambahan besar terhadap Tiongkok.
Namun Harris sekarang ini diperkirakan akan memberikan tantangan yang tersebut lebih banyak besar terhadap Trump, teristimewa lantaran laporan menunjukkan semua ketua partai Demokrat ke negara bagian yang dimaksud menggalang Harris. Penggalangan dana Partai Demokrat juga mencapai $50 jt setelahnya Biden membantu Harris.
Selain itu, Bank Rakyat Tiongkok secara tak terduga memangkas suku bunga acuan pinjamannya untuk lebih lanjut melonggarkan kebijakan moneter kemudian menyokong perekonomian. Pemotongan ini terbentuk di mana Tiongkok berjuang mengatasi perlambatan pemulihan sektor ekonomi perasaan khawatir mengenai hal yang disebutkan sudah menambah tekanan pada yuan.
Dari sentimen domestik, pangsa terus memantau nasib Anggaran Pendapatan juga Belanja Negara (APBN) 2025 milik Prabowo Subianto juga Gibran Rakabuming berada di dilema. Di satu isi, pasangan yang dimaksud harus merealisasikan janji kebijakan pemerintah terhadap masyarakat. Di sisi lain, anggaran terbatas akibat menggunungnya warisan utang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Belanja yang digunakan semakin jor-joran, mulai dari makan siang gratis atau makan bergizi gratis (MBG) yang digunakan direncanakan pada tahun depan senilai Rp71 triliun, kenaikan penghasilan PNS, food estate, Ibu Daerah Perkotaan Nusantara (IKN), dan juga program-program prioritas lainnya membutuhkan dana jumbo.
Kemudian, sinyal kenaikan upah bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun depan, salah satunya Pegawai Negeri Sipil (PNS) di dalamnya. Penyesuaian pendapatan ASN pada tahun depan mengacu pada kerangka ekonomi makro dan juga pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) untuk tahun anggaran 2025.
Secara otomatis, sinyal yang disebutkan jikalau benar terealisasikan, akan berujung pada semakin bertambahnya porsi belanja pegawai pada Anggaran Pendapatan juga Belanja Negara (APBN) 2025. Melihat kenaikan upah PNS pada tahun ini belaka yang mana sebesar 8% dan juga untuk pensiunan PNS sebesar 12% saja, sepanjang semester I/2024 telah dilakukan mencatatkan adanya kenaikan belanja pegawai hingga 15,4% (year-on-year/yoy). Naik sekitar Rp20,6 triliun dari tahun tak lama kemudian Rp134,2 triliun menjadi Rp154,8 triliun.
Belanja yang dimaksud memang sebenarnya akan otomatis menambah beban belanja pemerintah pusat lalu tak berubah menjadi masalah, apabila pemerintah mengimbanginya dengan belanja modal yang dimaksud lebih tinggi tinggi dari belanja pegawai, oleh sebab itu akan lebih besar berdampak terhadap ekonomi.
Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi menggerakkan fluktuatif, namun kembali ditutup melemah ke rentang Rp16.210 – Rp16.260 per dolar AS.
Artikel ini disadur dari Rupiah Menangis Gara-gara Biden, Merosot ke Rp16.220 Sore Ini