Serangan siber yang menimpa Transport for London (TfL), lembaga pemerintah yang mengawasi sistem transportasi ibu kota Inggris, telah berlangsung selama dua minggu. Meskipun rute tersebut tetap beroperasi dan tidak terpengaruh oleh insiden dunia maya, beberapa pelanggan online dan digital TfL tetap terputus.
Dalam pernyataan di situs web insiden sibernya, TfL mengatakan pihaknya terus menangani “insiden” yang sedang berlangsung. Pembaruan tersebut menghapus baris yang sebelumnya mengatakan, “tidak ada bukti bahwa pelanggan mana pun telah disusupi,” dan sebaliknya, “keamanan sistem dan data pelanggan kami adalah yang paling penting bagi kami.”
TechCrunch bertanya kepada TfL pada hari Jumat apakah organisasi tersebut memiliki metode modern, seperti log, untuk mengetahui, jika ada, data pelanggan atau karyawan yang dirilis dari sistemnya. Seorang juru bicara menolak berkomentar pada saat itu, dan tidak mengomentari pembaruan tersebut ketika dihubungi oleh TechCrunch pada hari Selasa.