Profil Eddy Hiariej, eks Wamenkumham yang tersebut hadiri panggilan Prabowo

DKI Jakarta – Edwar Omar Sharif Hiariej, yang dimaksud akrab disapa Eddy, merupakan mantan Wakil Menteri Hukum serta HAM (Wamenkumham).

Belakangan, ia mencuri perhatian umum setelahnya dipanggil oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk bergabung di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
 

Dapat diketahui, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengundang puluhan calon delegasi menteri serta calon kepala badan ke kediamannya di dalam Kertanegara IV, Jakarta, pada Selasa (15/10) untuk mengeksplorasi penempatan tempat strategis pada kabinet yang mana akan datang.

 

Kehadiran Eddy ke Kertanegara secara langsung menawan perhatian publik. Sebelumnya, Eddy pernah berstatus sebagai terperiksa KPK terkait perkara dugaan korupsi ketika menjabat sebagai Wamenkumham, yang mana membuatnya mengundurkan diri. Namun, status terdakwa yang dimaksud kemudian dicabut setelahnya ia berhasil meraih kemenangan gugatan praperadilan terhadap KPK.

 

Kendati demikian, belum ada kepastian terkait jabatan yang tersebut akan dipercayakan untuk Edwar Omar Sharif Hiariej alias Eddy. Oleh akibat itu, simak profil serta rekam jejaknya di ulasan berikut.

 

Profil juga rekam jejak Edward Omar Sharif Hiariej (Eddy)

 

Edward Omar Sharif Hiariej, yang dimaksud akrab disapa Eddy, lahir pada 10 April 1973. Ia merupakan akademisi serta guru besar hukum pidana ke Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM). Eddy berhasil meraih penghargaan doktor dari fakultas yang dimaksud sejenis pada usia 37 tahun, menjadikannya salah satu tokoh muda yang berprestasi.

 

Eddy menyelesaikan sekolah S1 di UGM pada periode 1993 hingga 1998, kemudian melanjutkan studi S2 Keilmuan Hukum pada universitas yang serupa lalu lulus pada 2004. Ia memperoleh peringkat doktor pada 2009, juga telah terjadi mengajar sebagai dosen di dalam UGM sejak 1999.

Baca juga:  Mulai Berdatangan, 33 Kepala Negara Bakal Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran Besok

 

Karier akademik Eddy semakin berprogres pasca menjabat sebagai asisten perwakilan rektor bidang kemahasiswaan UGM dari 2002 hingga 2007. Pada 2010, ia resmi dikukuhkan sebagai guru besar hukum pidana UGM.

 

Kemudian, pada akhir tahun 2020, Presiden Jokowi melantik Eddy sebagai Wakil Menteri Hukum serta HAM ke Kabinet Indonesia Maju periode 2020-2024. Meski sebelumnya sempat mengkritik, Eddy kemudian dikenal rakyat sebagai pendukung kuat Omnibus Law pasca menjabat sebagai perwakilan menteri.

 

Eddy juga memiliki rekam jejak yang mana sukses di dalam luar globus akademik. Pada 2017, ia dihadirkan sebagai ahli pada persidangan perkara penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

 

Selain itu, ia turut memberikan penjelasan ahli pada sidang sengketa hasil Pemilihan Presiden kemudian Wakil Presiden 2019 dalam Mahkamah Konstitusi. Eddy juga pernah berubah menjadi saksi ahli pada perkara kematian Wayan Mirna Salihin, yang dikenal sebagai persoalan hukum kopi sianida.

 

 

 

Artikel ini disadur dari Profil Eddy Hiariej, eks Wamenkumham yang hadiri panggilan Prabowo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *