JAKARTA – Siklus menstruasi normal pada wanita umumnya berjalan setiap 21–35 hari dengan durasi perdarahan 2–7 hari.
Keseimbangan hormon, teristimewa estrogen kemudian progesteron, memegang peranan penting pada mempertahankan keteraturan siklus. Namun, bermacam faktor, di antaranya pola makan yang dimaksud tiada sehat, dapat menyebabkan gangguan jiwa menstruasi .
Pola makan miliki kaitan yang tersebut erat dengan kesejahteraan reproduksi wanita. Kekurangan asupan gizi, seperti yang digunakan dialami individu dengan kelainan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia, dapat menyebabkan siklus menstruasi berubah menjadi tidak ada teratur atau bahkan terganggu sepenuhnya (amenorea).
Hal ini terjadi oleh sebab itu tubuh kekurangan jaringan lemak yang tersebut diperlukan untuk memproduksi hormon estrogen. Ketidakcukupan kadar estrogen menyebabkan dinding rahim gagal terbentuk dengan baik, sehingga tiada dapat meluruh sebagaimana mestinya selama menstruasi.
Sebaliknya, pola makan yang mana menyebabkan obesitas juga dapat berdampak negatif pada siklus menstruasi. Kelebihan lemak tubuh dapat meningkatkan kadar estrogen secara berlebihan, yang tersebut kemudian mengganggu tahapan pelepasan sel telur (ovulasi). Akibatnya, menstruasi berubah menjadi tambahan jarang, namun pada saat terjadi, perdarahan cenderung lebih banyak banyak kemudian berlangsung lebih besar lama.
Diet yang tersebut direalisasikan secara tidaklah tepat atau ekstrem juga berpotensi mempengaruhi keseimbangan hormon tubuh.
Kekurangan nutrisi yang signifikan akibat diet ketat dapat memulai gangguan jiwa menstruasi, salah satunya amenorea. Oleh dikarenakan itu, perencanaan diet yang tepat sangat penting untuk mempertahankan kesegaran tubuh secara keseluruhan, di antaranya fungsi reproduksi.
Sebelum memulai inisiatif diet, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau ahli gizi guna menjamin metode yang tersebut dipilih aman dan juga bukan berdampak buruk pada kesehatan.
Gangguan menstruasi yang tak segera ditangani dapat memengaruhi kualitas hidup juga kebugaran reproduksi. Dengan menyimpan pola makan yang tersebut baik kemudian seimbang, keseimbangan hormon tubuh dapat dipertahankan sehingga siklus menstruasi terus teratur serta optimal.
Faktor Lain yang mana Memengaruhi Siklus Menstruasi
Jika siklus menstruasi permanen tak teratur walaupun pola makan sudah ada sehat, ada kemungkinan pemicu lain yang mana mempengaruhinya. Berikut tujuh komponen yang mana kerap berubah menjadi penggerak gangguan jiwa siklus haid:
Penyebab Gangguan Siklus Haid
1. Perubahan Tahap Kehidupan
Ketidakseimbangan hormon kerap terbentuk pada masa-masa tertentu pada kehidupan, seperti pada waktu awal pubertas atau mendekati menopause. Kondisi ini dapat menyebabkan siklus menstruasi memendek atau memanjang, juga inovasi total darah yang mana keluar, dari hanya saja dalam bentuk flek hingga pendarahan yang lebih besar banyak. Meskipun demikian, inovasi ini biasanya merupakan hal yang tersebut normal kemudian tiada penting terlalu dikhawatirkan.
2. Pengaplikasian Kontrasepsi
Metode kontrasepsi hormonal, seperti pil, suntik, atau implan, dapat memengaruhi siklus haid serta menyebabkan perdarahan dalam luar jadwal menstruasi, seperti munculnya flek. Sementara itu, alat kontrasepsi di rahim (AKDR) atau spiral tidak ada memengaruhi keteraturan siklus, tetapi dapat meningkatkan ukuran darah yang mana mengundurkan diri dari ketika menstruasi.
3. Olahraga Berlebihan
Latihan fisik yang mana terlalu intens dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen lalu progesteron. Ketidakseimbangan hormon ini banyak kali menyebabkan menstruasi menjadi bukan lancar atau bahkan terhenti.
4. Stres
Stres psikologis, khususnya apabila berlangsung pada waktu lama, dapat memengaruhi produksi hormon reproduksi wanita. Akibatnya, siklus menstruasi berubah menjadi tak teratur atau terganggu.
5. Sindrom Ovarium Polikistik
PCOS adalah kondisi di dalam mana terdapat kista-kista kecil pada indung telur akibat tiada terjadinya ovulasi. Kondisi ini mengganggu produksi hormon estrogen juga progesteron, yang kemudian menyebabkan siklus haid menjadi tiada teratur.
6. Kelainan pada Rahim
Penyakit inflamasi panggul (PRP) akibat infeksi pada organ reproduksi atau adanya mioma rahim dapat menyebabkan menstruasi tiada teratur. Selain itu, perdarahan menstruasi juga dapat dipengaruhi oleh infeksi ke organ reproduksi.
7. Kegagalan Ovarium Prematur
Kondisi ini berjalan ketika fungsi ovarium mengecil sebelum usia 40 tahun, yang dapat menyebabkan masalah pada siklus menstruasi. Jika menstruasi tidak ada teratur berlangsung selama beberapa bulan, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui penyebab dan juga penanganannya.
Untuk menjaga siklus menstruasi masih teratur, pastikan tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang dimaksud seimbang kemudian kelola stres dengan efektif untuk mencegah gangguan mental Menstruasi yang digunakan mungkin saja terjadi.
MG/Salwa Puspita
Artikel ini disadur dari Pola Makan dan Diet Ketat Pengaruhi Siklus Menstruasi