Pada tahun 1987, Sugar Ray Leonard lalu Marvin Hagler yang tersebut luar biasa bertarung di perebutan peringkat juara planet kelas menengah yang tersebut sangat ditunggu-tunggu dalam Las Vegas, sebuah tontonan luar biasa yang digunakan menyita perhatian perhatian seluruh dunia olahraga.
Hasil pertandingan, yang tersebut mengawasi sang penantang lalu kelompok yang dimaksud tak diunggulkan menang melalui tindakan terbelah dua belas ronde, masih diperdebatkan hingga hari ini. Pertarungan ini mengubah arah karir kedua petarung, pada waktu Hagler, yang tersebut merasa yakin bahwa ia telah terjadi dirampok kemudian muak sebab tidaklah pernah mendapatkan penghargaan yang digunakan layak, menggantungkan sarung tinjunya untuk selamanya. Leonard, yang pertama kali pensiun pada tahun 1982, kemudian melanjutkan pertandingan-pertandingan besar lainnya dan juga mengungguli gelar kejuaraan juara globus di dalam divisi kelas menengah super juga kelas berat ringan.
Namun, bagaimana apabila saya beritahukan untuk Anda bahwa pertarungan super kolosal pada tahun 1987 antara kedua superstar ini dapat saja, juga seharusnya, terjadi pada tanggal yang tersebut lebih tinggi awal? Betapa pun luar biasanya acara tersebut, mari kita jujur: pertarungan yang sebenarnya pada hal drama, intensitas, aksi, dan juga penampilan ke menghadapi ring gagal untuk benar-benar menyamai sensasi yang ada. Alasannya sederhana: meskipun Leonard lalu Hagler masih tangguh, keduanya tidaklah di situasi terbaiknya mendekati pertarungan yang mana menjadi penentu sejarah ini.
Faktanya, pada tahun 1987, ada lebih tinggi sejumlah pertanyaan tentang kedua petarung ini daripada pujian. Sementara Hagler baru berusia 32 tahun juga belum pernah kalah pada sebelas tahun, beberapa penduduk bertanya-tanya apakah kemampuannya telah terjadi terkikis, sebuah fakta yang dimaksud terlihat dari pertarungannya yang digunakan melelahkan dengan John Mugabi pada tahun 1986. Semua pertarungan keras dan juga latihan keras selama bertahun-tahun telah lama memakan korban.
Sementara itu, Leonard hanya saja bertarung sekali pada lima tahun serta ketidakaktifannya menciptakan banyak pemukim mengkhawatirkan kesejahteraannya ketika ia melangkah progresif untuk menghadapi tantangan terbesar juga terberat di kariernya. Namun, mundurlah lima tahun ke belakang dan juga situasinya sangat berbeda. Pada ketika itu, Anda akan kesulitan menemukan siapa pun yang tidak ada menganggap Leonard dan juga Hager sebagai petinju nomor satu kemudian dua, pound-for-pound, di dalam bumi tinju.
Bahkan sebelum pria jika Massachusetts ini meraih sabuk emas kelas menengah, terdapat konsensus yang digunakan kuat bahwa Hagler adalah petarung terbaik pada divisi ini, sang raja tanpa mahkota.
Setelah secara terang-terangan dirampok pada kesempatan perebutan peringkat juara dunia pertamanya menghadapi Vito Antuofermo pada tahun 1979, Hagler akhirnya merebut peringkat kelas menengah yang tersebut tak terbantahkan itu pada tahun 1980 dari Alan Minter melalui sebuah laga yang mana penuh wibawa. Sejak pada waktu itu, Hagler menggunakan gaya bertarungnya yang mana penuh ancaman juga memar untuk menciptakan lawannya takluk, dimana hanya sekali sedikit yang digunakan ingin berubah menjadi penguasa kelas menengah pada awal tahun 80an.
Sebagai penguasa kelas 72,5 kg, Hagler membutuhkan pribadi penantang yang layak yang digunakan dapat mengangkat namanya serta memunculkan bayaran besar yang tersebut layak diterimanya. Pilihan yang tersebut jelas adalah pria yang mana berubah jadi daya tarik terbesar di permainan ini, Sugar Ray Leonard.
Artikel ini disadur dari Marvin Hagler vs Sugar Ray Leonard: Pertarungan Besar di Waktu yang Salah