Pencegahan Stunting pada Anak Bisa lewat Aksi 3 LM

JAKARTA – Stunting merupakan kesulitan gizi kronis yang tersebut berdampak pada perkembangan fisik lalu perkembangan kognitif anak, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan mental kemudian belajar anak dalam sekolah.

Dalam rangka peringatan keras Hari Gizi Nasional 2025, kesulitan stunting sanggup direalisasikan dengan Aksi 3 Langkah MAJU (3LM). Aksi ini bertujuan untuk menyokong pencegahan stunting sejak dini dalam Indonesia dengan melakukan edukasi lalu penyaringan stunting yang ditargetkan sanggup menjangkau setidaknya 1 jt anak.

Dokter spesialis anak, dr Novitria Dwinanda, SpA(K) mengatakan, terdapat bervariasi faktor risiko yang digunakan dapat menyebabkan stunting. Faktor pendorong antara lain, rendahnya pemahaman orangtua tentang stunting. Akibatnya, asupan gizi bagi anak kurang diperhatikan.

Selain itu, kata dr Novitria, rendahnya pemantauan meningkat kembang anak secara rutin dikarenakan kesadaran masyarakat juga terbatasnya akses ke sarana kesehatan. “Masih sejumlah penduduk tua di Tanah Air sulit menerima kenyataan atau malu apabila anaknya terdiagnosa stunting kemudian cenderung menyangkal diagnosis juga menolak untuk dirujuk ke Rumah Sakit,” bebernya.

Oleh sebab itu, penangan anak dengan risiko stunting adalah dengan intervensi keluarga juga lingkungan terdekat anak. “Juga harus dibarengi dengan peningkatan pemahaman tentang pemantauan pertumbuhan, pemberian nutrisi tepat, serta pemahaman diagnosis stunting sendiri. Ini adalah salah satu upaya penurunan bilangan bulat stunting di Indonesia,” tambahnya.

Menurut dr Novitria, skrining serta rujukan sangat penting di mewujudkan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS). Sebab, pemeriksaan dini berubah jadi kunci di deteksi awal sehingga intervensi cepat dapat dilakukan.

Skrining efektif mencakup pengukuran tinggi, berat badan, serta penilaian status gizi untuk memverifikasi anak berkembang sesuai standar. Sehingga, deteksi dini memungkinkan penanganan tepat, menurunkan risiko komplikasi, lalu menegaskan anak mendapatkan perawatan optimal.

Baca juga:  Tanda Flu Singapura, Waspada jikalau si Kecil Sariawan

Sedangkan rujukan penyembuhan stunting melakukan konfirmasi anak menerima intervensi yang dimaksud tepat, seperti suplementasi gizi, pembaharuan pola makan, serta pemantauan intensif.

“Melalui rujukan yang dimaksud tepat, anak dapat mengakses sumber daya yang tersebut diperlukan untuk memperbaiki status gizi lalu menghindari dampak jangka panjang stunting,” tandasnya.

Lee Meeng Thong, direktur utama Danone Specialized Nutrition (SN) Tanah Air mengatakan, Danone SN Negara Indonesia melalui Sarihusada terus membantu meningkat kembang optimal anak-anak, khususnya di upaya mengatasi hambatan stunting.

Artikel ini disadur dari Pencegahan Stunting pada Anak Bisa lewat Aksi 3 LM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *