Grup Adani India berencana untuk beralih ke e-commerce dan digital, menurut laporan Financial Times, seiring perusahaan tersebut berupaya mendiversifikasi portofolionya dan bersaing dengan Reliance milik Mukesh Ambani, Amazon, serta Flipkart dan PhonePe milik Walmart.
Raksasa energi Adani Group sedang mempertimbangkan untuk mengajukan izin untuk mengoperasikan Antarmuka Pembayaran Terpadu India, sebuah sistem pembayaran digital yang telah menjadi cara paling populer bagi masyarakat India untuk bertransaksi online, kata laporan itu. Adani Group, salah satu dari tiga konglomerat terbesar di India, juga sedang menyelesaikan rencana pembuatan kartu kredit bermerek bank, tambah laporan itu.
Ini bukan kali pertama Adani Group menunjukkan ketertarikannya pada penawaran digital. Pada tahun 2022, perusahaan meluncurkan Adani One, aplikasi konsumen yang menjual tiket perjalanan. Gautam Adani, ketua grup India, juga baru-baru ini mengisyaratkan “kemitraan masa depan” dengan Uber setelah kunjungan CEO Uber Dara Khosrowshahi baru-baru ini ke India.
Adani Group berencana untuk membeli secara online melalui platform Open Network for Digital Commerce (ONDC) yang didukung pemerintah, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut kepada TechCrunch.
Layanan e-commerce dan pembayaran seluler yang terorganisir akan tersedia melalui Adani One, menurut FT, yang juga melaporkan bahwa Adani Group pada awalnya bertujuan untuk menjual produk baru kepada pelanggannya dengan ratusan juta pengguna.
Dorongan untuk membeli ini menyusul tahun yang sulit bagi Adani, dengan adanya tuduhan manipulasi pasar dan penipuan yang dilakukan oleh perusahaan short-seller Amerika, Hindenburg Research, yang mengakibatkan kerugian sahamnya sebesar $150 miliar. Adani membantah melakukan kesalahan.