JAKARTA – Menteri Koordinator Budang Politik lalu Security (Menko Polkam) Budi Gunawan (BG) menyinggung pemberantasan praktik rasuah di Finlandia. Menurutnya, pemberantasan korupsi di sana menggunakan big data untuk mendeteksi pola korupsi. Hal yang disebutkan bisa jadi diterapkan pada Indonesia.
Hal yang disebutkan disampaikan BG ketika memberikan sambutan di Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Harkodia) 2024 di Gedung Merah Putih KPK, Awal Minggu (9/12/2024).
“Pemerintah juga dapat meniru atau kita dapat meniru best practice dari negara lain yang telah terjadi terbukti mampu ke di melakukan pemberantasan korupsi,” kata BG.
“Sebagai contoh pada Finlandia, menggunakan big data analytics ke pada melakukan deteksi pola korupsi yang mana rutin digunakan, sehingga dapat dikerjakan policy review untuk menghentikan celah-celah tersebut,” sambungnya.
BG melanjutkan, pemerintah juga terus mengupayakan perbaikan pelayanan lewat metamorfosis digital pada reformasi birokrasi.
“Pemerintah memanfaatkan e-government sebagai alat penting untuk menghindari juga memberantas korupsi dengan meningkatkan transparansi, efisiensi, kemudian akuntabilitas pada penyelenggaraan pelayanan publik,” tuturnya.
BG menambahkan, penerapan e-budgeting juga dilaksanakan pada pengelolaan anggaran negara, baik APBN maupun APBD secara digital. Dengan begitu, pengawasan lebih banyak mudah. “Pengawasan penyelenggaraan anggaran akan lebih lanjut enteng kemudian menghurangi prospek terjadinya manipulasi,” ucapnya.
https://www.youtube.com/watch?v=IP
Artikel ini disadur dari Menko Polkam Dorong Indonesia Tiru Finlandia Gunakan Big Data untuk Deteksi Korupsi