JAKARTA – PLN Tanah Air Power ( PLN IP ) siap mengupayakan pengembangan proyek panas bumi untuk mengejar target Enhanced National Determined Contribution (NDC) juga target emisi nol bersih Net Zero Emission (NZE).
Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengutarakan PLN IP terus berupaya mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) pada antaranya adalah energi panas bumi. Pembangunan energi panas bumi dinilai berkemungkinan untuk terus dikembangkan. Pasalnya, Indonesi menyimpan 40% cadangan panas bumi dunia.
“Indonesia merupakan negara ring of fire, dikaruniai sumber energi panas bumi yang tersebut besar. Peluang yang disebutkan perlu terus dikembangkan, dijadikan sumber energi listrik yang mana ramah lingkungan,” kata Edwin pada keterangannya, Rabu (5/6/2024).
Dalam mengoptimalkan panas bumi, PLN IP berkolaborasi dengan beraneka pihak di dalam antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy. Kerja identik ini ditandai dengan penandatanganan Joint Development Agreement (JDA) tanggal 30 Mei 2024 ke Jakarta.
Menurut dia, dengan adanya JDA ini menandai tahap baru upaya dua perusahaan energi besar di negeri mengoptimalkan kapasitas beberapa orang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) ke Indonesia.
“Penandatanganan JDA ini akan merangsang pemanfaatan prospek sumber daya panas bumi yang dimaksud dapat memacu akselerasi transisi energi nasional, pencapaian komitmen eksekutif terhadap target NDC lalu NZE ke Indonesia,” tuturnya.
Adapun, JDA yang dimaksud sebagai aksi lanjut dari penandatanganan Joint Development Study Agreement (JDSA) oleh kedua korporasi pada tanggal 22 Februari 2024. Salah satu fokus utama JDA adalah pengembangan proyek co-generation di dua wilayah kerja panas bumi dengan memanfaatkan energi yang digunakan terkandung pada brine untuk meningkatkan kapasitas produksi listrik.
Target pengembangan awal PLTP co-generation (binary plant) yang digunakan sudah ada siap dikembangkan yaitu pada PLTP Ulubelu Binary Unit serta PLTP Lahendong Binary Unit yang masing-masing berisiko menambah kapasitas terpasang sebesar 30 MW serta 15 MW.
“Dengan memanfaatkan hasil perubahan dan juga teknologi canggih maka pemanfaatan energi panas bumi sanggup ditingkatkan, sehingga pemenuhan permintaan listrik dalam Tanah Air yang digunakan berasal dari EBT terus meningkat,” jelasnya.
Artikel ini disadur dari Kejar Target Emisi Nol Bersih, PLN IP Kebut Pengembangan Panas Bumi