JAKARTA – Pemimpin organisasi Hamas Ismail Haniyeh tewas terbunuh dalam Iran. Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid memandang kejadian ini akan memproduksi sulit upaya perdamaian di Pelastina.
Meutya Hafid menyayangkan penyerangan yang terus- menerus muncul dalam Timur Tengah, khususnya antara Palestina lalu Israel. Terakhir, perkembangan dibunuhnya Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas, ke Teheran, Iran.
“Saya berduka dan juga menyayangkan terus terjadinya kekerasan serta penyerangan di Timur Tengah. Saya khawatir kejadian pembunuhan pemimpin kelompok Hamas Ismail Haniyeh ini akan menghasilkan situasi pada Timur Tengah semakin memanas dan juga dapat berdampak pada semakin sulitnya upaya perdamaian ke Palestina secara khusus serta Timur Tengah secara umum,” ujar Meutya di keterangannya, Rabu (31/7/2024).
Politikus Partai Golkar ini meminta-minta semua pihak untuk menekan negeri Israel agar mau menempuh jalan dialog pada penyelesaian konflik dengan Palestina. “Meminta negara Israel untuk mematuhi hukum lalu tindakan hukum Internasional di antaranya kebijakan ICJ, International Court of Justice, yang tersebut menyatakan pendudukan negeri Israel ke Palestina melanggar hukum,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Ismail Haniyeh tewas di dalam ibu kota Iran, Teheran. “Dengan belasungkawa untuk bangsa Palestina yang dimaksud heroik kemudian bangsa Islam dan juga para pejuang Front Perlawanan lalu bangsa Iran yang mana mulia, pagi ini (Rabu) kediaman Dr Ismail Haniyeh, kepala kantor kebijakan pemerintah Perlawanan Islam Hamas, diserang di Teheran, lalu pasca insiden ini, ia lalu salah satu pengawalnya bermetamorfosis menjadi syahid,” ungkap pernyataan dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Artikel ini disadur dari Ismail Haniyeh Terbunuh, Meutya Hafid Khawatir Upaya Perdamaian di Palestina Semakin Sulit