Heboh! Jalan keluar Sakit Kepala Dikaitkan dengan Anemia Aplastik, Penyakit yang digunakan Diidap Babe Cabita

JAKARTA – Cuitan obat sakit kepala ke X berubah menjadi heboh akibat dikaitkan dengan kondisi anemia aplastik , penyakit yang tersebut diidap Babe Cabita sebelum meninggal dunia.

Babe Cabita meninggal globus usia berhadapan dengan penyakit langka anemia aplastik , pada mana penyakit itu telah diderita almarhum sejak Juni 2023.

Kini, penyakit itu menjadi heboh pada waktu akun X yang dimaksud membagikan salah satu merek obat sakit kepala yang digunakan cukup familiar.

Dalam keterangan postingan yang dimaksud disebutkan, warga diimbau untuk tiada terlalu banyak mengonsumsi salah satu obat sakit kepala dikarenakan didiga mempunyai efek samping tambahan, yakni anemia aplastik.

“Kindly reminder utk teman2 semuanya, jangan terlalu rutin konsumsi obat ini yaaa. sender perhatiin ternyata informasi efek sampingnya ditambahin, berisiko anemia aplastik,” tulis akun @tanyalr.

“Kalo minum obat yg beredar di dalam pasaran, mohon dibaca semua keterangannya utk jaga2 ya,” tulis akun tersebut.

Cuitan itu pun menjadi popular lalu menimbulkan sejumlah netizen khawatir. Isu ini juga menciptakan beberapa pihak bergabung mengakses suara, tak terkecuali dokter. Salah satunya dr. Gia Pratama Putra. Dia mengutarakan mengonsumsi obat sakit kepala belum tentu terkena anemia aplastik.

Apalagi, obat sakit kepala yang dimaksud beredar di pasaran sudah pernah miliki label khusus yang mana sudah ada diperuntukkan sesuai setiap-tiap keinginan pasien.

“Lagi banyak bahas Anemia Aplastik lalu beberapa obat obatan sakit kepala yg beredar dalam pasaran, yuk kita bahas. Apakah yang meminum obat sakit kepala pasti terkena anemia aplastik? Ya tentu enggak,” tulis dr. Gia, melalui cuitan di akun X miliknya, @GiaPratamaMD, Kamis, (18/4/2024).

Artikel ini disadur dari Heboh! Obat Sakit Kepala Dikaitkan dengan Anemia Aplastik, Penyakit yang Diidap Babe Cabita

Baca juga:  penyebaran virus Corona Kembali Serang Singapura, Ini adalah Langkah Kemenkes untuk Halau Penyebarannya ke Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *