JAKARTA – eksekutif memutuskan untuk menurunkan tarif tiket pesawat penerbangan pada negeri selama periode Natal serta Tahun Baru atau Nataru 2024/2025 . Kebijakan terkait penurunan tarif pesawat angkutan udara merupakan arahan dengan segera Presiden Prabowo Subianto untuk membantu komunitas di rangka menurunkan beban tarif tiket pada seluruh bandara pada Indonesia.
“Kemarin, Presiden Prabowo mengadakan ratas (rapat terbatas) dengan Menteri Perhubungan serta beberapa orang Menteri ke Istana Merdeka untuk mengkaji penurunan harga jual tiket pesawat selama masa Nataru. Hasilnya, pemerintahan setuju menurunkan biaya tiket pesawat untuk penerbangan domestik sebesar 10 persen ketika Nataru, pada seluruh bandara pada Indonesia,” ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Elba Damhuri, , dalam Jakarta, Rabu (27/11).
Elba menjelaskan untuk mengakomodasi penurunan tiket (tanpa pengurangan PPN) diperlukan peran Maskapai, PT Angkasa Pura Indonesia, PT Pertamina kemudian Airnav untuk menurunkan fuel surcharge, PJP2U dan juga avtur dalam beberapa bandara agar penurunan tarif secara keseluruhan dapat terlaksana dengan target penurunan harga jual tiket sebesar minimal 10%.
Pemberlakuan penyesuaian tarif sendiri akan berlaku selama 16 hari pada masa periode Nataru 2024/2025, tanggal 19 Desember 2024 sampai dengan 3 Januari 2025 untuk tiket yang tersebut belum terjual.
“Bagi penumpang yang telah membeli tiket untuk penerbangan pada periode tersebut, dapat diberikan insentif sesuai kebijakan tiap-tiap maskapai apabila masih memungkinkan,” kata Elba.
Elba berharap, tindakan penurunan nilai tiket pesawat ini menjadi kabar gembira bagi masyarakat Indonesia yang digunakan akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang pada waktu masa Nataru nanti. Ia pun meyakini bahwa langkah ini mampu mendongkrak perekonomian lalu pariwisata di negeri pada kuartal terakhir tahun 2024
Penurunan Harga Avtur ke 19 Bandara
Lebih lanjut, Elba mengungkapkan PT Pertamina Persero Group akan memberikan dukungan penurunan biaya avtur pada periode Nataru 2024/2025 dalam 19 (sembilan belas) posisi bandara (khususnya bandara Denpasar, Surabaya, Medan, Silangit, Lombok, Labuan Bajo, Manado, Yogyakarta Kulon Progo, Pontianak, Ambon, Makassar, Balikpapan, Kupang, Sorong, Timika, Jayapura, Maumere, Nabire, Biak). PT Pertamina Persero Group akan memberikan support dalam Nataru dengan penurunan nilai jual avtur pada rentang 7,5% sd 10%.
“Harga avtur setelahnya penurunan nilai akan mendekati biaya jual avtur dalam Bandara Soekarno-Hatta (CGK). Jika terdapat kenaikan biaya jual avtur pada Desember 2024, tiada akan berdampak pada maskapai yang digunakan melayani publik,” sebutnya.
Kemudian terkait penurunan tarif jasa kebandaraudaraan, PT Angkasa Pura Indonesia dan juga seluruh UPBU (Unit Pelayanan Bandar Udara) yang digunakan berada pada bawah naungan Kementerian Perhubungan, akan memberikan dukungan penurunan tarif PJP2U berubah menjadi sebesar 50% juga tarif PJP4U menjadi sebesar 50%.
Namun PT Angkasa Pura Negara Indonesia masih membutuhkan konfirmasi terhadap Kementerian BUMN untuk dapat mengikutsertakan CGK serta DPS. Maskapai penerbangan setuju untuk memberikan diskon fuel surcharge jet sebesar 8% (menjadi 2%) dan juga discount propeller 5% (menjadi 20%). Sedangkan AirNav akan memberikan layanan advance serta extend selama periode Nataru untuk memperkuat operating hours yang dimaksud lebih besar panjang sesuai keinginan maskapai.
Artikel ini disadur dari Harga Tiket Pesawat Turun 10 Persen Saat Nataru 2024/2025, Catat Tanggal Berlakunya