JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan serta Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menyatakan bukanlah tentang takut atau tak pada mengungkap sosok T yang tersebut diduga dalang judi online . Saat ini pihaknya sedang menganalisa 2.000 tabungan yang digunakan diduga penampung uang judi online.
Jika berkaitan dengan inisial, dari 2.000 tabungan yang digunakan sedang dianalisis tentu belaka bukan bisa saja mengerucutkan ke satu atau dua orang, oleh sebab itu jumlahnya yang dimaksud begitu banyak.
“Ini bukanlah tentang takut atau tak takut. PPATK sekarang melakukan kajian terkait pembuka data, 2.000 pada antaranya kita duga sebagai pengepul, ke ujung sana inisial-inisial banyak sekali, luar biasa banyak,” ujar Ivan di bangunan KPAI DKI Jakarta Pusat, hari terakhir pekan (26/7/2024).
Dia menegaskan tidak wewenang lembaganya untuk melakukan hal yang digunakan berkaitan tentang penindakan. Maka itu, sesuai porsinya PPATK hanya saja mengutarakan analisis temuan akun yang digunakan dicurigai.
“Posisi PPATK bukan di kapasitas melakukan upaya katakanlah penindakan. Kita serahkan terhadap teman-teman penyidik melalui analisis yang digunakan kita sampaikan,” katanya.
Sebelumnya, Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengungkapkan perusahaan judi online pada Tanah Air dikendalikan seseorang inisial T. Berita itu disampaikan Benny pada waktu melakukan kunjungan kerja di kegiatan pengukuhan kemudian pembekalan komunitas volunteer Pekerja Migran Tanah Air (Kawan PMI) di dalam Daerah Perkotaan Medan, Sumatera Utara, Selasa, 23 Juli 2024.
“Saya cukup mengumumkan inisial T hanya paling depan, yang dimaksud kedua enggak diperlukan saya sebut. Ini adalah saya sebut ke depan Presiden,” kata Benny.
Artikel ini disadur dari PPATK Didorong Ungkap Inisial T yang Diduga Dalang Judi Online: Ini Bukan soal Takut atau Tak Takut