JAKARTA – Komisi I DPR menggerakkan Indonesia terus mengembangkan teknologi digital seperti Artificial Intelligence (Al) serta Cloud. Sebab, Asia-Pasifik adalah mesin peningkatan penting globus di lanskap digital.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengatakan, kawasan Asia-Pasifik adalah mesin perkembangan penting bola di lanskap digital. Ekspansi lalu urbanisasi yang dimaksud pesat meningkatkan permintaan akan solusi Information and Communication of Technology (ICT) mutakhir serta infrastruktur digital yang tersebut kuat.
“Saya berharap Indonesi sanggup terus meningkatkan infrastruktur digital di seluruh Nusantara agar mampu bersaing dengan negara-negara Asia-Pasifik pada masa yang digunakan akan datang,” kata Dave pada waktu hadir di Digital and Intelligent APAC Congress 2024, Bangkok, Thailand, Kamis (2/5/2024).
Dalam acara Digital and Intelligent APAC Congress 2024 Bangkok, Thailand dari 29-30 April 2024, hadir pula sebagai pembicara Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jendral TNI (Purn) Moeldoko.
Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 ini mengutarakan pada kongres ini, keberagaman lanskap digital di kawasan ini menyoroti perlunya mempertemukan para pemimpin utama dari sektor pemerintah serta perusahaan, juga para mitra, untuk bertukar wawasan lalu praktik terbaik, yang dimaksud penting untuk mencapai realisasi penuh perubahan fundamental digital di semua dimensi.
Baca Juga: Palapa Ring Akan Menggabungkan Nusantara dengan Internet
“Sehingga Tanah Air sangat wajib peningkatan konektivitas yang digunakan ada agar dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan sektor digital pada seluruh negeri dan juga menyokong perkembangan perekonomian khususnya pada wilayah terpencil,” ujarnya.
Dave juga menjelaskan, pada akhir 2019, Negara Indonesia sudah menyelesaikan Proyek Palapa Ring Nasional, sebuah proyek infrastruktur digital prioritas yang digunakan merupakan inisiatif signifikan otoritas Indonesia untuk meningkatkan konektivitas internet dalam seluruh negeri yang digunakan bertujuan untuk menyediakan akses layanan internet 4G ke tambahan dari 500 kabupaten ke seluruh negeri.
“Dengan biaya sebesar USD1,5 miliar, proyek ini mencakup lebih besar dari 35.000 kilometer kabel serat optik bawah laut lalu 21.000 kilometer kabel darat, yang tersebut membentang dari kota paling barat ke Indonesia, Sabang hingga kota paling timur, Merauke. Kabel yang dimaksud juga melintasi setiap kabupaten, mulai dari pulau paling utara Miangas hingga pulau paling selatan Rote. Melalui Palapa Ring, pemerintah sanggup memfasilitasi kapasitas jaringan hingga 100 Gbps bahkan maksimal wilayah-wilayah terpencil,” jelasnya.
Infrastruktur digital pada Indonesia, kata dia, memainkan peran penting di membentuk perekonomian kemudian konektivitas negara. “Pada Januari 2022, Tanah Air memiliki 204,7 jt pengguna internet yang mana mengesankan. Basis pengguna pada jumlah keseluruhan besar inilah yang dimaksud berubah jadi fondasinya untuk perkembangan digital,” ucapnya.
Perlu diketahui, kongres ini mendalami tantangan perubahan fundamental digital yang tersebut dihadapi oleh bervariasi sektor di dalam kawasan ini, dan juga mengeksplorasi topik infrastruktur digital seputar komunikasi data, penyimpanan data, jaringan all optical, cloud lalu teknologi AI, juga penerapannya pada skenario industri.
Selain itu, para ahli pada sektor rakyat kemudian bidang terlibat sebagai pembicara pada pertarungan puncak, sesi, juga diskusi meja bundar yang digunakan dimaksudkan untuk menggerakkan diskusi terbuka guna mengatasi tantangan-tantangan mendesak pada waktu ini pada mengeksplorasi infrastruktur digital lalu cerdas terkemuka, yang dimaksud bersama-sama mempercepat kecerdasan lapangan usaha ke Asia-Pasifik.
Artikel ini disadur dari Hadiri APAC Congress 2024 Bangkok, Dave Minta Indonesia Perkuat Infrastruktur Digital