General Motors memangkas sekitar 1.000 pekerjaan perangkat lunak di seluruh dunia untuk fokus pada inisiatif “lanjutan” seperti meningkatkan sistem bantuan pengemudi Super Cruise, versi platform infotainment, dan menjajaki penggunaan AI.
PHK tersebut tidak melibatkan pemotongan biaya atau kinerja individu, kata juru bicara GM Stuart Fowle kepada TechCrunch. Sebaliknya, mereka seharusnya membantu perusahaan bergerak lebih cepat dalam upaya bersaing di dunia “mobil terprogram”.
Misalnya, kata Fowle, hal ini bisa berarti beralih dari menciptakan lebih banyak produk infotainmen dan fokus pada hal yang paling penting bagi konsumen.
Perubahan ini terjadi setelah GM bergelut dengan permasalahan yang ada belakangan ini. Produsen mobil tersebut untuk sementara menghentikan penjualan Blazer EV barunya hingga akhir tahun 2023 setelah kendaraan pertama mengalami masalah. Pada bulan Juni, GM mempromosikan dua mantan eksekutif Apple untuk menjalankan divisi perangkat lunak dan layanannya. Promosi ini seharusnya mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Mike Abbott, seorang veteran Apple yang bergabung dengan GM sebagai wakil presiden perangkat lunak dan operasi. Abbott meninggalkan GM pada bulan Maret karena alasan kesehatan.
Pemangkasan ini terjadi di seluruh dunia, meskipun sebagian besar terjadi di Michigan, menurut CNBC dan Bloomberg, yang melaporkan kisah tersebut.
“Saat kami membangun masa depan GM, kami harus lebih fleksibel dan efisien, mengambil keputusan dengan percaya diri, dan memprioritaskan investasi yang akan memberikan dampak terbesar. Oleh karena itu, kami mengurangi kelompok tertentu dalam organisasi Perangkat Lunak dan Layanan,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. “Kami berterima kasih kepada mereka yang membantu membangun landasan kokoh yang menempatkan GM sebagai pemimpin.”
