JAKARTA – Fakta-fakta mengenai Mayjen TNI Budi Pramono yang digunakan memecahkan rekor Museum Rekor Global Indonesia ( MURI ) peraih gelar kejuaraan terbanyak diulas pada artikel ini. Saat ini, beliau menjabat Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat ( KSAD ) sejak April 2023.
Jenderal Bintang 2 TNI AD ini juga merupakan dosen ke Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM Ditkumad). Adapun penganugerahan yang disebutkan dilaksanakan ke Kantor MURI, Ibukota Timur, pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Penghargaan yang disebutkan diberikan segera oleh Ketua MURI Jaya Suprana. Berikut Fakta-fakta mengenai Mayjen TNI Budi Pramono:
1. Jebolan Akmil 1988
Pria kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, 1967 ini merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1988. Dikutip dari laman resmi MURI, ia bertugas pada Komando Cadangan Vital Angkatan Darat (Kostrad) selama satu puluh tahun sebelum beralíh ke sektor intelijen atau Badan Intelijen Vital (BAIS) setelahnya lulus dari Akmil di Magelang 1988.
2. Meraih 12 Gelar di Kurun Waktu 30 Tahun Lebih
Mayjend TNI Dr. Budi Pramono, S.IP., S.H., M.M., M.A., M.H., (GSC)., CIQaR., CIQnR., MOS., MCE., CIMMR ini meraih 12 gelar. Rinciannya enam peringkat akademik juga enam kompetensi.
Berbagai peringkat yang mana diraih mulai dari Master of Art pada studi keamanan kemudian strategi dari Universitas Hull dalam Inggris (1998), Master of Management dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Ibukota (2005), dan juga lulus Sarjana Hukum dan juga Magister Hukum pada Universitas di dalam Ibukota Indonesia dengan hasil predikat Cumlaude.
Selain gelar kejuaraan akademik di dalam universitas, ia juga meraih penghargaan di institusi belajar militer internasional. Di antaranya, Regimental Officer Advanced Course (Suslapa – II) di Australia pada 1996, National Security Intelligence Training Course dalam Taiwan (1999), Command and General Staff College, School of General Staff and Command dalam Manila (2001), pada mana Budi menerima penghargaan lulusan terbaik (Honor Graduate).
Budi juga menyelesaikan sekolah militer United Nations logistics Course pada Port Dickson (2002), Austfamil Course di dalam Laverton Australia (2003). Serta Emergency Management Australia Course (2004).
3. Terinspirasi dari Nelson Mandela
Budi mengaku terinspirasi dari mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela pada mengejar pendidikannya tersebut. “Dalam mengejar lembaga pendidikan ini, saya terinspirasi dari apa yang mana disampaikan Nelson Mandela tentang pendidikan. Pendidikan adalah senjata paling mematikan ke dunia. Kenapa? Karena sekolah mampu merubah dunia,” kata Budi ke Galeri Museum Rekor MURI Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Artikel ini disadur dari Fakta-fakta Mayjen Budi Pramono Pecahkan Rekor MURI Gelar Terbanyak