JAKARTA – Denny JA memamerkan sebanyak-banyaknya 188 lukisan pada Jakarta. Ada tiga hal yang digunakan memproduksi unik lukisan yang dibuat Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA tersebut.
Pertama, berbagai lukisannya merekam insiden Pilpres 2024, bencana pandemi Covid-19, lalu derita anak-anak Palestina yang mana tanahnya dibom Israel.
Kedua, Denny JA menggunakan asisten bernama Artificial Intelligence di melukis. Sejak tahun 2022, Denny JA sudah ada mempublikasi karya lukisannya pada sebuah buku. Lima aplikasi mobile Artificial Intelligence ia kombinasikan.
Ketiga, pameran lukisan Denny JA tiada diselenggarakan di dalam galeri, tiada ke TIM (Taman Ismail Marzuki). Tidak juga pagelaran ini dibatasi waktu. Selamanya atau secara permanen, 188 lukisan Denny JA akan terus dipajang di dalam Mahakam 24 Residence, Jakarta.
Tiga tokoh kemudian merespons lukisan Denny JA. Pertama, kritikus lukisan senior Agus Dermawan T.
“Jika Monet lalu pelukis planet lain melukis dengan pensil, kuas kemudian pisau palet, Denny JA melukis dengan program Artificial Intelligence,” kata beliau pada rilis yang tersebut diterima SINDOnews, Rabu (5/6/2024).
Kedua, komentar dari Wina Armada yang dimaksud merupakan kritikus seni serta film. “Langkah Denny JA menggunakan Artificial Intelligence itu terobosan awal seni rupa Indonesia. Sejarah mencatatkan data itu,” ucapnya.
Selanjutnya, review dari Dwi Heryanto, Dirut Perum Produksi Film Nasional (PFN). “Denny JA adalah pelukis Nusantara yang mana pertama, yang tersebut menggunakan asisten Artificial Intelligence,” ungkapnya.
Mengapa Mahakam 24 Residence, Ibukota menyediakan tempatnya untuk secara permanen untuk memamerkan 188 lukisan Teknologi AI Denny JA? Manajer Hotel Firman Firdaus menjawab bahwa pihaknya ingin memulai tradisi baru.
“Kami ingin memulai tradisi baru. Hotel kami juga ingin sekaligus bermetamorfosis menjadi galeri permanen satu genre lukisan saja,” jelasnya.
“Memang hotel kami tak mewah lantaran ia tidak hotel bintang lima. Memang hotel kami juga tidak ada lengkap infrastruktur penghargaan lukisan oleh sebab itu ia bukanlah museum atau galeri,” sambungya.
Artikel ini disadur dari Denny JA Pamerkan 188 Lukisan Artificial Intelligence Karyanya di Hotel