JAKARTA – Beberapa kebiasaan menyebabkan produksi Air Susu Ibu (ASI) berubah jadi seret atau tiada lancar. Kebiasaan buruk ini tiada disadari para ibu, khususnya dia yang tersebut berubah menjadi ibu baru sehingga memengaruhi asupan bagi si kecil selama masa pertumbuhannya.
Untuk menegaskan produksi ASI permanen lancar, penting bagi ibu menyusui untuk menyimpan kesehatan fisik dan juga mental, menyusui atau memompa secara teratur. Selain itu, penting mendapatkan dukungan yang digunakan diperlukan dari lingkungan sekitarnya.
Ahli gizi DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum menyatakan bahwa semakin rutin ibu mengasihi anaknya, maka akan semakin banyak produksi ASI yang dimaksud bisa saja diberikan ke si kecil.
“Prinsip ASI adalah semakin banyak disusukan, semakin rutin dada dikosongkan, produksinya akan bermetamorfosis menjadi semakin banyak,” kata dr. Tan Shot Yen dikutipkan dari podcast Moms Corner ke kanal YouTube Nikita Willy, Selasa (14/5/2024).
Sehingga, saat ASI kosong setelahnya menyusui anak, maka secara alamiah akan merangsang produksi ASI pada dada untuk kembali mengisinya. Namun, kebiasaan memerah ASI sebab bukan bisa jadi memberikannya secara dengan segera untuk anak dapat memengaruhi produksi.
Menurutnya, memerah ASI tidak ada mirip dengan isapan bayi secara langsung. Sebab, memerah ASI pada sebagian perkara tidaklah mampu sampai mengosongkan ASI. Hal ini berbeda dengan isapan bayi yang tersebut bisa jadi mengonsumsi ASI hingga kosong.
“ASI seret itu biasanya kalau ibunya sudah ada mulai perah-perah akibat kerap ditinggal bayinya. Kalau itu berjalan maka pemukim kalau memerah itu tak sejenis dengan isapan bayi,” jelasnya.
Terlebih para ibu-ibu yang digunakan sibuk bekerja, banyak pemukim yang digunakan bukan rutin memerah ASI setiap dua jam sekali. Sehingga kebiasaan ini tanpa sadar bisa saja membuat ASI seret lantaran tak rutin diperah.
Artikel ini disadur dari Bunda, Ini Kebiasaan yang Menyebabkan Produksi ASI Seret