Terence Crawford mencoba menegaskan dirinya layak bertarung berhadapan dengan Canelo Alvarez pada bulan Desember atau Januari mendatang. Petinju pemegang sabuk juara kelas welter WBA Super, WBC, lalu WBO mengklaim jikalau pertarungan ini dapat dianggap sebagai turnamen pembuktian mengenai siapa petinju terbaik dalam dunia.
Tapi Crawford tak mampu terlalu berbagai mengomentari perihal pertarungan berperang melawan Canelo. Sebab, ia ketika ini sedang disibukkan dengan persiapan bertarung dengan juara kelas menengah divisi junior WBA Israil Madrimov pada 3 Agustus. Sementara Canelo kemungkinan akan datang menghadapi Edgar Berlanga atau Jermall Charlo pada September mendatang.
Sulit memprediksi apakah Canelo mampu mengungguli pertarungan yang disebutkan atau tidak. Sebab, Berlanga terlihat seperti petinju kelas berat ringan, serta ia mampu melegakan bogem yang tersebut akan datang menganvaskan petinju Meksiko tersebut.
Sedangkan Charlo adalah salah satu petinju kelas menengah terbaik sebelum cuti dari ring tinju. Jika ia bisa jadi mendapatkan kembali performa semula, beliau bisa saja memproduksi Canelo kerepotan.
Jika Crawford dan juga Canelo mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, tidak tak mungkin saja rencana Turki Alalshikh untuk menyatukan kedua petinju terbaik dunia di melawan ring yang digunakan mirip dapat terealisasi. Tapi bagi Crawford, ini merupakan pertarungan berisiko sejak berduel menghadapi Yuriorkis Gamboa pada 2014.
Tapi ada satu permasalahan yang kemungkinan besar akan segera menghalangi mereka, yakni kesulitan negosiasi pertarungan. Keduanya kemungkinan akan segera kesulitan untuk bernegosiasi mengenai Harga di pertarungan tersebut.
“Anda mendapatkan dua petarung terbaik di dekade ini, tiada hanya saja pada dalam setahun terakhir ini. Anda mendapatkan dua petarung yang dimaksud berada ke puncak selama satu puluh tahun terakhir. Anda mendapatkan petinju pound-for-pound No.1 dalam dunia, juga money man No.1,” kata Terence Crawford terhadap ESPN seperti dikutipkan dari BoxingNews24, Rabu (8/5/2024).
Namun demikian, beberapa penggemar tinju globus sejumlah yang mana percaya bahwa Crawford bukan layak dianggap sebagai petinju teratas lantaran ia hanya saja bertaung sekali pada setahun. Selain itu, ada beberapa hal lainnya yang tersebut memproduksi dia ragu.
Mulai dari usai, kehabisan energi dalam menghadapi ring, hingga sempat mengalami kecelakaan mobil. Sehingga berbagai penggemar yang melihatnya sebagai petinju yang digunakan yang digunakan tak layak dianggap sebagai petinju nomor 1.
Artikel ini disadur dari Canelo vs Crawford: Antara Pembuktian Petinju No 1 dan Pertarungan Berisiko